Kisah Dibalik Kesuksesan Startup Tiket.com

Startup-Tiket-com-1

Seberapa pentingnya hubungan komunikatif dengan orang lain untuk menyukseskan bisnis Anda? Mampu menjalin hubungan yang komunikatif dan akrab dengan orang lain adalah salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis. Prinsip inilah yang kini dipegang teguh oleh Natali Ardianto.

Siapa yang menyangka bahwa pebisnis muda yang sukses ini dulunya pernah menolak ajakan kencan makan siang dari seorang mahasiswi. Alasannya sangat sederhana, yakni karena menganggap menunggu sang mahasiswi menghabiskan makanannya adalah sebuah bentuk pemborosan waktu. Sebuah pola pikir “unik” yang biasanya sering dimiliki oleh programmer atau oleh orang-orang yang mengalami gangguan dalam berhubungan sosial.

Namun siapa sangka dengan tetap teguh mempertahankan pola fikir tersebut, kini ia telah mampu menelurkan hasil kerja keras di dunia #startup digital. Salah satunya yakni startup situs penjualan tiket online terbesar di Indonesia, Tiket.com.

Artikel lain: 8 Jenis Usaha/ Bisnis Yang Cocok di Tempat Wisata

Awal Berdirinya Startup Tiket.com

Setelah 1 tahun lulus dari jurusan teknologi informasi Universitas Indonesia, pada tahun 2008 Natali memutuskan  bekerjasama dengan beberapa rekannya untuk mendirikan Urbanesia (www.urbanesia.com), startup online dengan tema lifestyle pertama di Jakarta. Namun ternyata jalinan kerja sama ini tak berlangsung lama karena Natali kemudian memutuskan untuk hengkang setelah 2 tahun bekerjasama dengan tim Urbanesia. Kala itu Natali menganggap bahwa Urbanesia tidak memiliki potensi pertumbuhan yang baik, meskipun akhirnya pada tahun 2012 Kompas memutuskan untuk membeli saham Urbanesia.

Lepas dari kerjasama dengan tim Urbanesia, Natali juga sempat bekerjasama dengan co-founder Conray Group dan developer software senior untuk membangun startup bernama Golfnesia yang memfasilitasi booking lapangan golf secara online. Namun ternyata Jakarta tidak banyak memiliki ruang lapangan golf untuk publik, dan hal ini menghambat perkembangan Golfnesia. Dan lagi-lagi Natali memutuskan untuk meninggalkan startup kedua yang dirintisnya.

Belajar dari 2 kegagalannya yang terdahulu, Natali kemudian berinisiatif untuk mendirikan startup online yang kali ini bergerak dibidang reservasi tiket pesawat, kereta api, perhotelan dan event. Inisiatif ini ternyata menjadi momentum kesuksesan yang baik bagi startup online yang diberi nama Tiket.com tersebut.

Natali menganggap bahwa setiap pihak yang baru merintis startup harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan atau menyimpan uang untuk berinvestasi. Jangan sampai para pebisnis rela mengeluarkan banyak uang untuk berinvestasi dan mendapat perhatian pasar. Buatlah strategi istimewa yang dapat mengangkat potensi startup yang sedang digeluti. Salah satu contohnya adalah apa yang telah dilakukan oleh startup Tiket.com. Startup yang didirikan pada tahun 2011 ini mulai mampu meraup untung pada tahun 2013 dengan omset fantastis yang mencapai 13x lipat dari omset tahun 2012.

Artikel lain: Bisnis Agen Tiket Pesawat ~ Melesat Bersama Peluang yang Menjanjikan

Saat itu para founder Tiket.com memutuskan untuk membangun sistem yang mampu menghitung jumlah panggilan yang terabaikan dengan mengeluarkan dana yang cukup fantastis, mencapai 467 juta rupiah. Dari situ akhirnya diketahui bahwa dari ribuan panggilan yang masuk per harinya, ada 60% hingga 70% panggilan yang tidak sempat terjawab dan akhirnya terabaikan.

Dari sinilah Natali dan tim lainnya belajar untuk mulai mempekerjakan lebih banyak SDM lagi untuk menunjang perkembangan Tiket.com. Sungguh suatu strategi sederhana yang mungkin tak banyak disadari orang lain namun justru membawa kesuksesan bagi Tiket.com.Hingga tahun 2014 ini Tiket.com telah memiliki lebih dari 150 SDM yang mendukung perkembangan startup Tiket.com.

Hal tersebut jugalah yang menjadi salah satu resep sukses yang mengantarkan Tiket.com menjadi yang terdepan sebagai penyedia layanan pemesanan tiket online.

Rencana Pengembangan Tiket.com

Sebagai salah satu startup online yang sukses di bidang reservasi tiket, Tiket.com berencana untuk mengembangkan bisnis di luar Indonesia. Dalam beberapa periode akhir tahun 2014, Tiket.com berencana untuk mulai menyediakan layanannya di luar negeri.

Tiket.com merencanakan kerjasama dengan sejumlah perusahaan di kawasan Hongkong, Australia, China dan Malaysia untuk membuka cabang Tiket.com yang baru. Natali juga senantiasa optimis bahwa Tiket.com mampu mencapai posisi yang mampu menjual saham kepada masyarakat (dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO)) dalam beberapa tahun ke depan berbekal kejelian dalam mengamati iklim investasi yang berkembang di Indonesia.

Baca juga: Apa itu Startup?

Kisah kesuksesan Natali Ardianto bersama Tiket.com memberi pelajaran berharga bahwa penting untuk bekerja sesuai dengan passion yang diiringi dengan kejelian untuk melihat peluang bisnis. Investasi modal yang besar bukanlah satu-satunya modal yang diperlukan untuk membangun kesuksesan sebuah startup. Dibutuhkan tim yang solid dan inovasi yang berkesinambungan untuk mengantarkan sebuah startup menuju jenjang kesuksesan di masa depan. Jadi, jangan berputus asa dulu bila anda tak punya modal yang besar untuk mulai merintis startup, ya.

0 Response to "Kisah Dibalik Kesuksesan Startup Tiket.com"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel