7 Dari 8 Perusahaan Teknologi Terbesar Di Amerika Ternyata “Ditukangi” Warga Non-Amerika
Jika kita lihat saat ini, industri teknologi memang menjadi salah satu bidang yang paling menjanjikan untuk digarap. Bagaimana tidak, setiap saat dalam industri #teknologi diciptakan banyak produk dan jasa layanan baru yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Dari situ semakin banyak orang dari berbagai negara yang tertarik untuk mendalami bidang industri teknologi.
Lalu kemana tujuan utama para pengusaha bidang teknologi untuk mengembangkan bisnisnya? Jawabannya yakni Amerika Serikat. Alasannya tentu karena di negeri adikuasa tersebut, seorang pengusaha teknologi bisa mendapatkan lebih banyak dukungan tidak hanya pendanaan maupun sarana prasarana, namun juga ekosistem yang sangat mendorong lahirnya teknologi baru.
Yang unik ternyata, mayoritas dari pendiri maupun co-founder perusahaan teknologi terbaik di Amerika justru bukan merupakan warga asli Amerika. Bagaimana bisa? Berikut ulasan lengkapnya.
Amerika Sebagai Pusat Perkembangan Industri Teknologi
Jika dibandingkan dengan negara atau wilayah lain, Amerika Serikat memang mempunyai perkembangan yang luar biasa besar dalam berbagai aspek. Terlebih untuk urusan teknologi, negeri Paman Sam ini nampaknya mampu mendukung siapa saja yang ingin sukses menjalankan bisnis di bidang tersebut.
Fakta ini sangatlah terlihat dari besarnya minta warga negara lain untuk kemudian pindah kewarganegaraan atau melakukan migrasi ke Amerika khusus untuk mengadu nasib mengembangkan bisnis. Di era modern, semakin banyak talenta-talenta dari berbagai negara lain yang kemudian lebih memilih untuk tinggal di Amerika untuk membesarkan bisnis IT nya di sana.
Artikel lain: Inilah 7 CEO Perusahaan Teknologi dengan Gaji Tertinggi
Bukti lain juga nampak dari banyaknya perusahaan atau startup teknologi di Amerika yang saat ini merupakan perusahaan terbesar di dunia. Sebut saja seperti Google, Apple, Facebook dan masih banyak perusahaan lain yang kesemuanya mempunyai basis pusat di Amerika Serikat. Salah satu tempat yang paling populer untuk perkembangan industri IT yakni Silicon Valley yang telah kita bahas pada beberapa artikel sebelumnya.
“Serangan” Warga Imigran yang Sukses Mendirikan Perusahaan Teknologi
Sesuai dengan judul artikel kali ini, yang akan lebih ditonjolkan adalah adanya beberapa nama pendiri atau co-founder dari perusahaan IT terbesar di Amerika, yang ternyata merupakan warga non Amerika alias imigran atau pendatang. Dalam daftar 7 perusahaan IT terbesar terdapat nama, Apple, #Google, Microsoft, Facebook, Amazon, Oracle, IBM dan juga Qualcomm. Dan siapa orang-orang yang berada di belakang kesuksesan perusahaan tersebut?
Yang pertama ada Steve Job yang merupakan pendiri perusahaan Apple. Dia merupakan generasi kedua dari imigran Syria yang pindah ke Amerika. Berikutnya ada Sergey Brin dari Google yang merupakan generasi pertama berkenegaraan Rusia. Di tempat ketiga ada Bill Gates dengan perusahaan Microsoft, dan ternyata hanya dirinyalah yang benar-benar asli warga Amerika. Selanjutnya ada Eduardo Saverin yang tak lain merupakan co-founder Facebook dan merupakan seorang keturunan Brazil.
Di tempat kelima ada Jeff Bezos, bos perusahaan #e-commerce Amazon yang tak lain merupakan generasi kedua dari negara Kuba. Selanjutnya ada Larry Ellison, pendiri Oracle yang juga generasi kedua dari keluarga asli Rusia. Berikutnya, pendiri perusahaan komputer IBM, Herman Hollerith yang ternyata adalah keturunan warga Jerman dan yang terakhir founder Qualcomm, Andrew Viterbi yang mempunyai darah Italia.
Apakah hanya itu? Ternyata tidak. Masih banyak nama-nama lain di industri teknologi yang ternyata juga punya sangkut paut atau sejarah dengan tanah Amerika. Seperti contohnya co-founder Uber, Travis Kalanick yang merupakan generasi kedua imigran Ceko. Lalu ada miliarder yang dijuluki sebagai Iron Man di dunia nyata, Elon Musk yang merupakan keturunan warga Afrika Selatan.
Dalam kisah sukses pengusaha besar di bidang teknologi, ada juga beberapa diantaranya yang berhasil mendirikan perusahaan besar di negaranya masing-masing setelah menghabiskan waktu lama di Amerika. Mereka di antaranya pendiri Alibaba, Jack Ma dan juga pendiri Baidu, Robin Li. Hal serupa juga dialami oleh taipan asal India, Azim Premji yang sukses mendirikan bisnis teknologi Wipro limited, setelah mengadu nasib di Amerika selama beberapa tahun.
Negara Jepang yang juga dikenal sebagai pusat perkembangan teknologi, ternyata juga mencantumkan nama Masayoshi Son yang sukses mendirikan Softbank dan Yahoo! Japan, setelah sebelumnya merintis bisnis di negeri Hollywood.
Baca juga: Inilah 10 Perusahaan Teknologi Informasi (TI) Terbesar yang Ada di Dunia
Di negeri kita sendiri, terdapat juga contoh nyata pengusaha sukses di bidang teknologi yang awalnya berangkat dari menempuh pendidikan di Amerika Serikat, seperti contohnya pendiri #Kaskus Andrew Darwis dan juga pendiri Gojek, Nadiem Makarim.
Melihat pencapaian para pebisnis di bidang teknologi yang pernah mencicipi besarnya pengaruh Amerika Serikat, tidak lantas membuat kita harus terpaku untuk memulai karir bisnis di negara tersebut. Yang bisa kita pelajari adalah, terkadang tempat dimana kita mengembangkan bisnis jika mampu memberi pengaruh besar terhadap masa depan bisnis kita.
Namun jika memang kita mempunyai kesempatan untuk memulai bisnis di Negeri Paman Sam, akan lebih baik jika kita memanfaatkan momen tersebut semaksimal mungkin.
0 Response to "7 Dari 8 Perusahaan Teknologi Terbesar Di Amerika Ternyata “Ditukangi” Warga Non-Amerika"
Post a Comment