Dapat Kucuran Investasi Fantastis Senilai Rp 7,2 Triliun, Go-Jek Siap Bertumbuh Lagi

investasi Go-Jek
Image dari Gopego.com

Sepertinya perusahaan ojek online Go-Jek tak capek membuat kisah dan berita mengejutkan untuk publik. Setelah beragam inovasi dan fitur dihadirkan, perusahaan yang dikomandoi oleh Nadiem Makarim ini kembali membuat heboh masyarakat dengan adanya penanaman modal (investasi) yang dilakukan oleh beberapa investor dengan nilai fantastis 550 juta dollar AS atau lebih dari Rp 7,2 triliun. Lalu seperti apakah kisah penggelontoran atau suntikan dana yang terbilang sangat besar ini? Berikut ulasannya.

Akan Digunakan Untuk Menumbuhkan Skala Operasi dan Kualitas Layanan-layanannya

Dari adanya investasi (pendanaan) yang fantastis ini maka kemudian membuat valuasi Go-Jek mencapai 1,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 17 triliun). Dari sini pada akhirnya Go-Jek menjadi atau bisa disebut sebagai startup “Unicorn” (bernilai di atas 1 miliar dollar AS).

Pendanaan yang ada ini sendiri nantinya akan digunakan dan dimanfaatkan Go-Jek untuk menumbuhkan skala operasi dan kualitas layanan-layanannya, termasuk jasa ojek, pengiriman makanan, kurir, e-wallet (Go-Pay), dan mobil panggilan Go-Car.  Selain itu dana dari para investor ini nantinya akan digunakan Go-Jek untuk melakukan perluasan atau ekspansi bisnis ke kawasan regional.

Artikel lain: Mengenal Dayu Dara Permata dan Windy Natriavi, Duo Jelita di Balik Layanan Bisnis Go-Life Dari Go-Jek

Kebanggaan Nadiem Makarim atas Kerjasama yang Ada

Founder dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim sendiri merasa sangat senang dan terhormat dengan adanya kerjasama dalam wujud investasi ini. Menurutnya kerjasama dengan beberapa partner yang sudah memiliki reputasi dunia ini. Pada sebuah pernyataan Nadiem menyatakan bahwa parter atau mitra Go-Jek ini bukan hanya sekedar membawa pengalaman global di bidang teknologi, media, dan telelomunikasi, namun para investor ini juga merupakan membawa sebuah berpengalaman yang sangat berharga.

Lebih lamjut pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 ini berharap dengan adanya kerjasama dan kolaborasi berwujud investasi ini maka akan ada manfaat bagi layanan Go-jek yang lebih baik dan juga berdampak pada peningkatan pengalaman pengguna.  Meskipun sudah menjadi penyedia aplikasi on-demand terbesar di Indonesia namun menurut Nadiem Go-Jek sudah mempersiapkan dirinya untuk mengembangkan serta memperkuat bisnisnya dengan lebih baik.

Berjalan Beriringan dengan Pertumbuhan Go-Jek

Pendanaan yang menyambangi Go-Jek kali ini memang berjalan seiring dengan pertumbuhan Go-Jek. Menurut Jeffrey Perlman selaku Head of Southeast Asia Warburg Pincus menyatakan bahwa hingga akhir Juni 2016 aplikasi Go-Jek telah didownload oleh para penggunanya sebanyak 20 juta kali. Sedangkan jumlah order atau pemesanan tercatat telah mencapai 20 juta kali pada bulan Juni 2016 saja.

Dari catatan ini berarti jika dihitung setiap detiknya akan ada delapan order (pesanan) yang diproses Go-Jek. Untuk personil atau driver sendiri, Go-Jek saat ini telah mempunyai 200.000 pengemudi motor dan mobil. Sedangkan untuk Merchant Go-Food sendiri tercatat ada 35.000, dimana ada lagi 3.000 penyedia layanan lainnya.

Pendanaan bernilai fantastis ini sendiri berasal dari beberapa mitra baru Go-Jek seperti KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Markets. Selain mitra barunya tdi, dana sebesar itu juga berasal dari investor lama yang rutin menyumbang dan menggelontorkan dana pada Go-Jek. Mereka investor lama Go-Jek tersebut tidak lain tidak bukan adalah Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, dan Formation Group.

Baca juga: Go-Jek Diklaim Karya Anak Bangsa, Benarkah Demikian?

Investasi yang Sudah Dipikirkan dengan Matang

Menurut mitra baru Go-jek yaitu KKR menyatakan bahwa keterlibatan dirinya dalam investasi Go-jek telah dipikirkan dengan matang. Terence Lee selaku Direktur KKR Asia sendiri menyatakan bahwa ketertarikan dirinya dalam investasi ini karena Go-jek yang selalu fokus dalam menghadirkan solusi online yang inovatif, nyaman, dan terjangkau, untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dari solusi dan pertumbuhan Go-Jek inilah Lee melihat sebuah peluang untuk menjadikan bisnis ojek online ini semakin besar dan kuat dikemdiuian harinya.

Senada dengan Lee, Jeffrey Perlman selaku Head of Southeast Asia Warburg Pincus, menyatakan bahwa ekosistem bisnis Go-Jek telah didukung oleh kondisi masyarakatnya saat ini dimana ada peningkatan masyarakat kelas menengah, arus urbanisasi serta juga petumbuhan adopsi internet. Lebih lanjut Perlman menuturkan bahwa dengan keterlibatan pihaknya ke Go-Jek maka dirinya berharap bisa memanfaatkan pengalaman disektor TI dan jaringan rekanan globalnya untuk mendukung Go-Jek.

 

0 Response to "Dapat Kucuran Investasi Fantastis Senilai Rp 7,2 Triliun, Go-Jek Siap Bertumbuh Lagi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel