Menilik Kisah Lahirnya Startup Jarvis Store dari Rumah Kost Menuju Silicon Valley

Jarvis Store
Image dari Fresh.my.id

Berawal dari sebuah rumah kos, tiga mahasiswa jurusan teknologi informasi Universitas HELP, Malaysia asal Indonesia yaitu Frianto Moerdowo, Kadek Agus Yusida, dan Putu Gusindra Divanatha merancang sebuah #startup bernama Jarvis Store. Dengan modal Rp 30 juta-an yang diperoleh dari usaha sampingannya menawarkan jasa desain situs untuk toko online, ketiga putra daerah Bali ini mengeksekusi Jarvis Store pada tahun 2013 setelah mereka lulus kuliah. Lalu seperti apakah konsep startup Jarvis Store ini sebenarnya? Berikut ulasannya

Konsep Usaha Jarvis Store

Karena berawal dari usaha sampingan jasa desain situs atau website toko online maka startup Jarvis Store ini juga memakai konsep tersebut yaitu platform yang menawarkan jasa desain khusus untuk #toko online. Layanan Jarvis Store ini sendiri berjenis usaha B2B (Business-to-Business) yang akan memaksimalkan layanannya guna membuat pengguna bisa mengembangkan situs online dalam waktu yang instan.

Jarvis Store sendiri juga memiliki template-template yang bisa dipersonalisasi lebih lanjut. Jika dibandingkan maka Jarvis Store ini tidak jauh berbeda dengan platform WordPress bagi para blogger yang ingin punya laman sendiri. Bedanya Jarvis Store khusus menyasar Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin jualan online.

Artikel lain: Telusuri Silicon Valley, Maka Kita Akan Dapatkan 5 Hal Unik Ini Selain Sekedar Kawasan Pusat Teknologi

Tawarkan Paket Jasa All-in-one

Bagi Anda pelaku UKM yang ingin menggunakan startup Jarvis Store dan tak mau ribet dengan tetek bengek soal hal-hal diluar domain situs maka Anda bisa memilih paket jasa all-in-one. Dengan paket ini sendiri maka Anda akan bisa melakukan pengaturan soal transaksi keuangan, logistik, dan analitik performa bisnis.

Dalam hal transaksi keuangan dan pembayaran atau payment gateaway di dalamnya, Jarvis Store juga sudah menjalin kerja sama dengan Doku, PayPal, hingga transfer bank. Sedangkan untuk keperluan logistik terutama pengiriman barang Jarvis Store juga telah bermitra dengan JNE. Terkait hal ini, Jarvis Store sendiri memiliki beberapa tarif paket yang ditawarkan berdasarkan kapasitas penyimpanan, bandwidth, dan jumlah pengiriman barang ke pelanggan tiap bulannya.

Tantangan: Restu Keluarga

Dalam menjalankan startup Jarvis Store ini Frianto sebagai CEO Jarvis Store menyatakan sebenarnya ia tak memiliki kendala dan tantangan yang berarti. Dengan sebuah fokus serta strategi yang tepat maka setiap target pun bisa dicapainya. Satu-satunya kendala dalam menjalankan Jarvis Store ini justru datang dari luar usahanya yaitu dukungan keluarga. Karena dirinya adalah anak yang lahir dan tumbuh di lingkungan tradisional, maka keluarga Frianto memang masih berpikir bahwa selepas kualiah haruslah bekerja di perusahaan.

Bahkan status PNS selalu jadi sebuah tuntutan pada Frianto dari keluarganya. Nah saat keluarganya mendapati Frianto yang hanya duduk duduk manis di depan laptop di rumah, maka keluarganya pun jadi kurang menaruh dukungan pada awalnya. Namun seiring keikutsertaan Frianto dalam program Launchpad Accelerator 2 yang diselenggarakan #Google, maka keluarganya pun perlahan mulai luluh dan mengerti serta mendukungnya.

Baca juga: Mendirikan Startup Teknologi Ala Silicon Valley

Pelajaran Dari Silicon Valley

Setelah dikarantina selama dua minggu di Lembah Silikon dalam agenda Launchpad Accelerator 2 ini, enam startup yang terpilih dari Indonesia pun akhirnya pulang ke Tanah Air dengan membawa ilmu baru. Menurut Frianto, CEO Jarvis Store pengalaman menimba ilmu di Lembah Silikon, Google sangatlah luar biasa. Menariknya selain mendapatkan ilmu, program Launchpad Accelerator 2 ini juga memberikan pendanaan senilai 50.000 dollar AS (Rp 657 jutaan) dari Google.

Meski telah kembali ke tanah air, namun para peserta Launchpad Accelerator 2 ini masih tetap memperoleh bimbingan jarak jauh dari para mentor hingga enam bulan ke depan. Beberapa pelajaran dan ilmu yang didapat oleh Frianto dari program Launchpad Accelerator 2 ini antara lain manajemen tim, sistem perekrutan, pengembangan bisnis, hingga hal-hal teknis semacam user experience, user interface dan audience validation.

Hingga saat ini jarvis Store telah mempunyai kurang lebih 25.000 pelanggan UKM. Dengan tingkat pertumbuhan pertahunnya yang mencapai 600 persen, Frianto pun tak ragu untuk kemudian memasang target ambisius di tahun 2018 mendatang. Target di tahun 2018 sendiri dari Frianto adalah pencapaian jumlah pelanggan Jarvis Store yang mencapai 500.000 UKM.

0 Response to "Menilik Kisah Lahirnya Startup Jarvis Store dari Rumah Kost Menuju Silicon Valley"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel