Ghina Fianny ~ Sosok Di Balik Suksesnya Line Webtoon Indonesia
Bagi rekan-rekan yang gemar membaca komik, tanda sudah tidak asing lagi dengan salah satu layanan online berbasis aplikasi Line Webtoon. Layanan yang tergabung dalam aplikasi chatting Line ini, merupakan salah satu kanal onLine tempat berkumpulnya para komikus berbakat dari beberapa negara.
Yang menarik, meskipun Line Webtoon bukan dikembangkan asli di Indonesia, namun ternyata pembaca terbanyak dari layanan ini justru datang dari Indonesia. Dan kesuksesan tersebut, salah satunya merupakan hasil sumbangsih dari Ghina Fianny, yang tak lain merupakan manager dari LINE Webtoon Indonesia.
Seperti apa kisah dan perjuangan Ghina Fianny dalam mengembangkan lini layanan komik online ini? Berikut ulasan lengkapnya.
Sekilas Tentang Ghina Fianny
Sebelum bergabung dengan perusahaan Line Webtoon, lulusan dari Fakultas Seni Rupa Dan Desain, Institut Teknologi Bandung ini pertama kali berkarir sebagai content writer di sebuah perusahaan digital, Seratus Company. Mendapatkan pengalaman selama 9 bulan, Ghina kemudian beralih ke perusahaan lain yakni JobsDB dengan masih memegang posisi yang sama.
Namun pada tahun 2015 lalu, saat LINE Webtoon pertama kali dikembangkan di Indonesia, Ghina merasa bahwa kemampuan di bidang visual dan pembuatan konten yang ia miliki sangat pas jika diterapkan pada layanan LINE Webtoon yang berbasis #aplikasi komik online. Oleh karena itu ia mencoba mendaftarkan diri, dan akhirnya diterima sebagai manager LINE Webtoon Indonesia.
Artikel lain: Alamanda Shantika Santoso ~ Eksekutif Wanita Pendorong Bisnis GoJek Indonesia
Mengawali karir sebagai manager sebuah aplikasi online, Ghina merasa bahwa layanan LINE Webtoon merupakan salah satu lini yang sangat cocok jika diterapkan pada pasar di Indonesia. Oleh karena itu, dengan kemampuan yang dia miliki dan penerapan beberapa strategi, nyatanya mampu membawa perkembangan yang cukup signifikan terutama dalam hal jumlah pembaca Line Webtoon di Indonesia.
Tanggung Jawab Sebagai Manager
Mengemban tugas sebagai manager Line Webtoon Indonesia, Ghina Fianny diserahi tanggung jawab untuk me-manajemen komikus Indonesia yang ingin bergabung dengan layanan LINE Webtoon. Di Indonesia sendiri, menurut Ghina mempunyai cukup banyak komikus berbakat yang bahkan bisa bersaing dengan banyak komikus luar.
Selain mencari komikus berbakat untuk bergabung dan memajang karya nya di Webtoon, Ghina juga harus menyeleksi dengan baik setiap karya yang masuk untuk memastikan bahwa kualitas dari setiap komik tersebut tetap layak untuk dinikmati dalam skala global.
Oleh karena itu, dibuatlah program yang diberi nama lain Webtoon Challenge. Kompetisi yang diadakan oleh LINE Webtoon ini sudah berhasil berhasil menjaring tak kurang dari 88 judul komik dari total 7 ribu judul yang masuk. Sebanyak 52 komik sudah diterbitkan dan sisanya 36 komik merupakan hasil dari goresan tangan komikus Indonesia.
Yang cukup membanggakan adalah ternyata ada dua webtoonist (sebutan untuk para komikus Webtoon) yang masuk di daratan 10 besar Line Webtoon di negara lain yakni Thailand. Dua seri komik tersebut adalah Eggnoid karangan Archie the Red Cat dan My Pre-Wedding karya Annisa Nisfihani.
Dari situ, kerjasama pun dijalin dengan para webtoonist untuk terus meningkatkan kualitas dari kartun yang masuk. Saat ini sudah ada 40 kartunis yang memiliki kontrak resmi dengan Webtoon.
Untuk semakin menarik minat para komikus lokal, hadiah yang disediakan pun tidak main-main. Untuk kompetisi LINE Webtoon chalange, hadiah yang disediakan bahkan mencapai lebih dari Rp100 juta. Untuk juara pertama mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta, kemudian diikuti Rp30 juta untuk juara kedua dan Rp20 juta untuk juara ketiga. Sedangkan untuk 7 komik teratas akan diganjar dengan hadiah sebesar Rp5 Juta.
Baca juga: Sharon Isabella ~ Sudah Waktunya Wanita Unjuk Gigi di Industri Teknologi
Tantangan Pengembangan Webtoon Indonesia
Meskipun saat ini Indonesia mempunyai jumlah membaca LINE Webtoon tertinggi yakni mencapai 6 juta pembaca perbulan, namun tetap ada masalah yang harus dihadapi dalam pengembangan webtoon Indonesia. Ghina menyebut masalah tersebut adalah terkait dengan pemilihan tema yang diangkat oleh para komikus lokal.
Kebanyakan dari komikus lokal lebih memilih untuk menulis komik beraliran mainstream seperti romance. Hal tersebut memang tidak mengejutkan karena untuk tema seperti itu umumnya mampu mendatangkan pembaca yang lebih banyak mengingat mayoritas pembaca Webtoon masih didominasi oleh kaum hawa.
Namun hal ini coba ditekan oleh pihak pengembang LINE Webtoon Indonesia dengan cara menentukan pilihan tema lain seperti contohnya slice of life. Komik semacam ini bisa ditemui pada komik “Tahi Lalat” karya Nurfadli Mursyid yang mengedepankan unsur simplisitas yang bisa dibaca secara cepat.
“70% pembaca Line Webtoon Indonesia adalah perempuan karena banyak komik yang genrenya romantis yang ceritanya bersambung. Sedangkan pembaca pria lebih suka cerita yang 1 kali baca habis,” jelas Ghina.
0 Response to "Ghina Fianny ~ Sosok Di Balik Suksesnya Line Webtoon Indonesia"
Post a Comment