Google Fact Check ~ Sarana Baru Berantas Berita Tak Benar
Sudah beberapa kali kita membahas tentang seperti apa bahayanya persebaran berita tak benar alias hoax yang semakin merajalela dalam beberapa waktu belakangan. Meskipun dalam hal ini kita membahas persebaran secara online, namun faktanya efek dari berita hoax mampu menyebar hingga ke ranah offline dan menimbulkan beragam masalah baru di masyarakat.
Oleh karena itu, tidak sedikit pihak yang menyatakan perang melawan persebaran berita hoax. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan teknologi yang memiliki layanan berbasis online, seperti layanan mesin pencari Google. Setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak karena dituduh sebagai sarana persebaran informasi palsu nomor satu di dunia, #Google tentu tidak tinggal diam dan melakukan beberapa langkah frontal.
Contohnya, belum lama ini secara resmi Google membuka fitur Fact Check untuk semua pengguna mesin pencari Google di seluruh dunia. Dengan adanya fitur ini, secara umum pengguna mesin pencari secara instan bisa melihat mana berita yang sudah terverifikasi benar dan mana berita yang dinyatakan sebagai hoax. Berikut ulasan lengkapnya.
Tentang Google Fact Check
Pada awal bulan April 2017 lalu, perusahaan teknologi Google mengumumkan adanya fitur baru yakni Google Fact Check. Mengenai fungsi dari fitur ini, secara umum digunakan untuk menandai berita yang tersebar melalui mesin pencari, apakah berita tersebut merupakan fakta atau justru berita palsu.
Kelebihan dari fitur ini adalah pemberian label fakta atau hoax sudah melalui pemeriksaan yang mendalam sebelum dapat dilihat oleh pengguna. Mengenai pemeriksaan ini sendiri, merupakan pemeriksaan pihak ketiga yang tidak secara langsung ditangani oleh Google.
Artikel lain: Trusted Contacts ~ Bantu Orang Terdekat Temukan Keberadaan Kita Dengan Aplikasi Google Ini
Pihak ketiga yang menjadi perantara pemeriksa kebenaran informasi, merupakan perusahaan yang juga telah memiliki kredibilitas baik. Umumnya, mereka bergerak di bidang layanan media online atau keamanan digital.
Berawal Dari Keluhan Akan Hoax
Mengenai awal mula pengembangan fitur Google Fact Check, fitur ini pertama kali diperkenalkan pada bulan Oktober 2016. Pada waktu itu, fitur ini hanya bisa diakses oleh pengguna yang berada di kawasan Inggris dan Amerika Serikat.
Mengenai alasan pengembangan fitur tersebut, disampaikan bahwa banyak pihak baik itu pemerintah maupun swasta, yang meminta agar perusahaan digital seperti Google mampu lebih meningkatkan kualitas layanan terutama yang berhubungan dengan penyebaran berita hoax.
Salah satunya adalah tuntutan dari pemerintah Inggris, yang merasa bahwa Google sudah menjadi sarang dari berbagai informasi hoax yang akhirnya memberikan dampak negatif kepada masyarakat Inggris. Selain itu, Google juga masih meloloskan beragam konten ilegal dan ekstrimis yang mampu menggoyah stabilitas sebuah negara.
Salah satunya, terkait dengan event pemilihan umum presiden Amerika Serikat yang rampung beberapa waktu lalu, perbandingan jumlah berita hoax dengan berita fakta yang tersebar di masyarakat sungguh memprihatinkan.
Terlebih, ketika masyarakat tidak dibekali dengan fasilitas untuk mengenali mana berita yang benar dan berita yang bohong, maka mereka makan cenderung menerima semua informasi sebagai informasi yang benar. Inilah awal dari terjadinya masalah yang lebih besar lagi.
Mengutamakan Kemudahan Pengguna
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fitur Google Fact Check sudah mulai bisa dinikmati oleh seluruh penggunaan Google di seluruh dunia mulai bulan April 2017. Namun pengembanganya masih terus berjalan seiring dengan penyempurnaan fitur.
Disampaikan oleh Research Sciencties Google Cong Yu dan Product Manager Jigsaw Justin Kosslyn adanya Google Fact Check diharapkan mampu memberi kemudahan bagi para pengguna mesin pencari untuk menganalisa dan mengetahui kebenaran sebuah berita. Hal ini diwujudkan dengan bentuk fitur yang simple yakni dengan penyematan tag fakta atau hoax.
“Kami membuat Fact Check lebih terbuka di hasil pencarian, yang kami yakini orang-orang akan lebih mudah meninjau dan mengakses Fact Check tersebut,” tulis di blog Google.
Di sisi lain, terdapat penjelasan pula dari perusahaan pihak ketiga yang menjadi fasilitator untuk fitur Google Fact Check. Perusahaan tersebut adalah Jigsaw yang menyatakan bahwa fitur ini adalah langkah nyata untuk semakin membatasi persebaran berita hoax.
Baca juga: Kedekatan Google-Uber Retak Akibat Isu Mobil Swakemudi
Namun, setelah hampir 1 tahun diaktifkan, fitur Google Fact Check masih sangat memerlukan penyempurnaan terutama dalam hal cakupan situs yang bisa dianalisa. Disampaikan bahwa, hingga saat ini sumber situs yang bisa di verifikasi keabsahannya hanyalah situs yang sudah mempunyai algoritma tertentu.
“Hanya penerbit yang algoritmanya ditentukan untuk menjadi sumber informasi, akan disertakan dalam program Google ini,” jelas Google.
0 Response to "Google Fact Check ~ Sarana Baru Berantas Berita Tak Benar"
Post a Comment