Peluang Usaha Budidaya Sayuran Organik Ala Urban Farming
Usaha Budidaya Sayuran Organik – Sangat disayangkan animo masyarakat untuk mencoba bertani sayuran semakin menurun. Alasannya banyak, lahan sempit, repot dan malas aja. Kurangnya pengetahuan tentang kenikmatan bertani juga menjadi faktor kurangnya petani di Indonesia.
Kalau dibandingkan dengan bisnis lainnya, bertani sayuran ini sangat menguntungkan dengan target pasar yang tak pernah habis dan juga masa panen yang tepat. Hitung-hitung juga bisa menjadi pereda stres setelah bekerja di kantor.
Padahal usaha pertanian sayuran organik bisa Anda lirik. Kenapa? Karena permintaan pasar soal kebutuhan sayur organik semakin lama semakin tinggi. Ketakutan tentang makanan yang terkontaminasi bahan kimia membuat orang beralih ke jenis sayur ini. Sehingga, usaha budidaya sayuran organik layak untuk dijadikan sumber pendapatan Anda.
Jangan khawatir, ada beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan untuk lahan sempit, terlebih lagi untuk Anda yang tinggal di kota. Berikut ulasan singkatnya;
Usaha Budidaya Sayuran Organik di Ladang Sempit
A. Budidaya Sayuran Organik dengan Vertical Garden
Untuk Anda yang tidak mempunyai lahan yang luas, cobalah pakai sistem vertikal garden. Ada banyak sekali konstruksi vertical garden yang dijual di pasaran. Biasanya terbuat dari bahan anti karat dan dilengkapi dengan sistem pengairan yang pas dan dilengkapi dengan alas khusus agar akar tanaman juga bisa tumbuh dengan baik.
Keuntungan vertical garden ini sangat banyak. Udara sekitar rumah jadi lebih sejuk, hemat lahan dan lingkungan lebih cantik serta asri. Namun demikian, tidak semua tanaman bisa dibudidayakan secara vertical. Yang paling cocok adalah tananaman yang memiliki kekuatan akar yang bagus, kuat dan pendek.
Tanaman yang biasanya ditanam di kebun vertikal adalah selada, bayam, tanaman herbal (cilantro, oregano, jahe, basil dan tanaman yang perdu), tomat cherry, strawberri, mentimun, kacang-kacangan, melon, labu dan jenis sayur microgreens.
Perawatan Vertical Garden
1. Penyiraman
Perawatan vertical garden memang sedikit rumit karena membutuhkan perhatian khusus. Di awal proses usaha pertanian sayur organik, kegiatan ini justru yang paling menjemukan dan capek. Ada beberapa metode penyiraman yang bisa dipakai; sprinkle, penyiraman sistem KABUT, menyiram secara vertikal dan irigasi tetes.
2. Pembasmian Hama
Vertical garden membutuhkan perawatan ekstra. Pastikan lingkungan dan kelembapan di sekitar lokasi tumbuh terjaga. Bila ada hama seperti belalang, langsung ambil saja. Khusus untuk penyakit tanaman, karena ini tanaman organik sebaiknya gunakan bahan alami agar tidak teracuni oleh bahan kimia.
3. Pemangkasan
Sebelum masa panen,pemangkasan dirasakan sangat perlu hanya dengan mengambil tanaman yang sudah kering. Dikhawatirkan hal ini mengakibatkan serangan jamur karena menyelip di sela-sela tanaman.
4. Pemupukan
Pemupukan pertanian organik sedikit rumit, apa lagi untuk vertical garden. Pemupukan bisa memakai pupuk hidroponik, pupuk AB Mix. Pupuk ini memiliki unsur yang diperlukan dalam usaha pertanian sayur organik.
Artikel lain: 6 Usaha Kecil Menengah yang Menjanjikan di Indonesia
B. Budidaya Sayuran Organik dengan Sistem Hidroponik
Nah, kalau Anda ingin buka usaha budidaya sayuran organik namun terkendala di lahan, kenapa tidak mencoba bercocok tanam secara hidroponik? Hidroponik ini sebenarnya sudah lama ada, hanya saja belum terlalu booming.
Untuk menggantikan tanah, Anda hanya membutuhkan air yang diberi unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Medianya juga tidak terlalu sulit. Botol-botol bekas dan pipa besar bisa dijadikan media. Nah, beberapa pengetahuan dasar berikut mungkin bisa menjadi acuan awal Anda membuka usaha pertanian sayuran organik.
1. Media
Untuk pertanian, media hidroponik harus netral dengan ukuran pH sekitar 5.5-6.5. Ada dua jenis media; media pembibitan dan media pembesaran. Media pembibitan nanti bisa menggunakan pasir halus rockwool, arang sekam dan pasir halus. Kalau ingin lebih bagus, gunakan campuran arang sekam dan serbuk gergaji.
Untuk pembesaran pakai pasir yang sedikit kasar, rockwool dan arang sekam. Dalam hal ini, arang sekam lebih disarankan karena lebih steril dan jauh dari hama seperti kutu, cacing dan lainnya. Sayangnya arang sekam hanya bisa dipakai sebanyak dua kali.
2. Pemilihan Benih
Kalau Anda mencoba hidroponik untuk pengembangan usaha budidaya sayuran organik, pilih sayuran yang memiliki nilai jual tinggi seperti, timun Jepang, Tomat Recento, paprika, kailan, melon dsb.
3. Tips Penyiraman
Ada satu tips penting yang harus diperhatikan dalam menanam tanaman hidroponik. Indikatornya, apa bila media tumbuh saat dipegang tangan Anda masih kering,itu artinya penyiraman jangan sampai terlambat. Selain itu, waktu semprot juga wajib diperhatikan:
- Pada masa penyemaian, siram tanaman degan handsprayer dengan kuantitas 4-5 kali sehari. Ini dilakukan untuk menjaga kelembapan tanaman.
- Pada Masa Pembibitan, penyiraman dilakukan 5-6 kali yang nanti juga ditambahkan larutan pengencer hara.
- Pada Masa pertumbuhan, penyiraman harus ditambahkan 1.5-2.5 larutan pengencer hara.
Baca juga: 10+ Peluang Usaha di Desa yang Menjanjikan
Selanjutnya Anda bisa melakukan perawatan seperti biasanya seperti sering memeriksa daun-daun yang layu dan pemangkasan batang bila diperlukan. Saat panen, jangan sampai Anda terlalu kasar memetik sayurnya karena bisa berefek buruk pada masa panen berikutnya.
0 Response to "Peluang Usaha Budidaya Sayuran Organik Ala Urban Farming"
Post a Comment