Peluang Usaha Budidaya Ternak Kroto Apa Semudah Kedengarannya?
Usaha Budidaya Ternak Kroto – Apakah Anda pernah mendengar Kroto? Para pecinta burung pasti sudah tidak asing lagi dengan Kroto karena merupakan makanan burung kicau. Kroto atau yang lebih dikenal dengan semut rangrang belakangan ini semakin banyak dicari. Hal ini karena para pecinta burung kicau semakin banyak di Indonesia dan membutuhkan Kroto sebagai pakan burung kicau mereka.
Kebayang kan kalau kita jual Kroto ternyata harganya bisa Rp 150 ribu – Rp 200 ribu bersih per kg-nya? Bagaimana kalau kita bisa menghasilkan puluhan kilogram? Lebih mengagetkan lagi, kroto ini dengar-dengar perawatannya lebih murah dari pada ternak ikan atau bebek. Hanya saja, tidak semua orang berhasil mengembangkan usaha budidaya ternak kroto. Ujung-ujung mati dan tidak menghasilkan telur.
Sedikit gambaran saja, kroto merupakan pakan burung dan ikan. Biasanya bibitnya diambil dari alam sehingga pasokannya sangat langka. Makanya kalau dijadikan lahan bisnis akan sangat menjanjikan karena permintaan selalu naik.
Semudah itu? Tentu saja tidak! Faktanya ternak semut untuk menghasilkan kroto jauh lebih sulit dari ternak mana pun. Menggabungkan koloni, lingkungan yang tidak mendukung, semut tidak produktif, belum lagi digigit saat masa panen. Pengetahuan dari sekumpulan peternak kroto berikut akan menjadi dasar ilmu Anda sebelum membuka budidaya kroto.
Tips Usaha Budidaya Ternak Kroto
Berternak semut rangrang untuk menghasilkan kroto memang gampang-gampang sulit. Faktor kelembapan udara, intesitas cahaya dan lainnya juga harus dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya.
Sebab kalau tidak, kroto ini akan stress dan ngambek sehingga tidak mau bertelur. Akibatnya hasil panen akan jauh dari harapan.
1. Menyatukan Koloni Semut
Ini adalah bagian tersulit karena pada dasarnya semut hidup berkoloni. Kalau Anda mencampurkannya langsung sudah dipastikan nanti bisa saling berkelahi dan ujung-ujungnya mati lagi.
- Dalam hal ini Anda harus menyiapkan setidaknya rak dua tingkat.
- Setelah itu, tinggal ambil bibit semut di alam dan masukkan semua koloni ke dalam karung.
- Sesampai di rumah, buka ikatan dan kebaskan bagian atas sambari menggulung bagian atas supaya lebih pendek.Tujuannya agar nanti lebih mudah saat menumpahkan semutya.
- Saat bagian atas karung diketuk dan semut mulai panik, tumpahkan semut ke bagian rak atas.
- Setelah itu, gedor lagi rak tempat Anda menumpahkan semut supaya semut lama juga ikutan panik.
- Cara ini sangat efektif untuk mengurangi perkelahian antar koloni. Misal Anda melihat mereka berkelahi, cukup tiup saja sampai bubas. Atau boleh menggunakan semprotan.
- Setelah itu, biarkan koloni ini bersatu selama satu hari, baru buka sarang kroto alami esok harinya.
Mempelajari Karakter Semut
Semut/rangrang menyukai makanan berprotein tinggi seperti kumbang madu. Saat Anda sedang membuka usaha budidaya ternak kroto tidak perlu repot mencari kumbang ini. Cukup buatkan air gula sesekali.
Ini berguna untuk menghasikan kroto berkualitas tinggi. Ingat, penambahan air gula bukan dimaksudkan untuk memancing semut agar lekas bertelur.
Kualitas telur semut dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain:
- Intensitas cahaya – buatlah lokasi pengembangbiakan yang mendekati gelap. Selain itu, jauhkan pula lokasi usaha budidaya ternak kroto dari lalu lalang. Misal budidaya pakai toples, setelah memberi makan, langsung saja tinggal. Jangan rubah-rubah posisi toplesnya.
- Suhu harusnya 34 C < Suhu> 28 C. Jika tidak memenuhi kriteria ini, ditakutkan semut tidak akan bisa berkembang.
- Sirkulasi udara harus bagus.
- Kelembapan harus stabil. Bila terlalu kering, coba lakukan pengembunan di pagi hari dan malam hari.
Memindahkan Calon Ratu
Tidak hanya lebah yang punya ratu, semut pun juga punya. Cirinya bisa dilihat dari bentuk badan yang besar, bersayap dan sering berjalan sendiri. Ratu ini boleh dikarantina dan dipisahkan dengan koloninya.
Jangan lupa berikan ratu beberapa teman semisal satu sendok agar tidak dibantai. Jika selama satu bulan masih akrab, tambahkan lagi satu sendok. Kalau sudah sekitar 6 bulan, ratu ini mulai bertelur.
Warnanya mirip mentega. Kalau Anda sudah bisa pintar merawat ratu, kemungkinan besar nanti gampang untuk masalah lainnya.
Bagaimana Cara Mencari Bibit Kroto Terbaik?
Banyak orang mencari bibit semut rangrang dari alam. Nah, bila Anda mencarinya di Alam, setidaknya ada 10 lebih sarang yang dikoleksi. Harapannya adalah pembentukan koloni sukses. Ingat, tidak semua bibit ini bisa menghasilkan kroto.
Itulah sebabnya mengapa lebih banyak orang jual bibitnya dari pada krotonya. Karena lebih mudah. Kecuali Anda membeli bibit 300 toples, kemungkinan besar Anda bisa panen menghasilkan kroto di awal usaha budidaya ternak kroto.
Yang jelas, hal-hal dasar di atas tidak cukup. Ketahui juga tentang caltu, pejantan,jumlah ratunya dan cara berkembangbiaknya. untuk sukses di bidang ini. Meskipun kesannya simple, usaha budidaya ternak kroto memerlukan kesabaran tingkat tinggi.
Artikel lain: 6 Usaha Kecil Menengah yang Menguntungkan di Indonesia
Analisis Biaya Usaha Budidaya Kroto
Memulai usaha budidaya ternak kroto tidak terlalu sulit. Di awal, Anda perlu mempersiapkan sekitar 300 toples ukuran kecil sebagai media sarang semut rangrang tersebut. Proses budidaya Kroto ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.
Berikut Analisis usaha budidaya kroto yang yang dapat Anda pelajari
Asumsi
- Selamat 60 hari pertama, kita akan fokus pada pembangbiakan koloni semut rangrang. Dimulai dari 300 toples sarang semut akan bertambah menjadi 1100 toples. Ini dilakukan bertujuan untuk produktivitas panen yang ideal setiap harinya.
- Proses panen hanya dilakukan pada 800 toples, sedangkan sisanya 300 toples untuk proses perkembangbiakan. Dengan begitu, jumlah koloni semut akan tetap bertahan dan produksi Kroto akan terjaga.
- Dalam kurun waktu 20 hari diperkirakan akan menghasilkan 0,25 ons Kroto. Dan dibutuhkan 40 toples untuk mendapatkan 1 kg Kroto. Diharapkan Anda akan bisa memanen 1 kg Kroto per harinya.
- Diperkirakan masa panen setelah 6 bulan, Dikurangi masa untuk membuat koloni baru selama 2 bulan maka, masa panen setelah bulan atau 120 hari waktu produktivitas panen. Jadi diperkirakan akan panen sekitar 120 kg kroto.
- Harga jual Kroto adalah Rp 150.000 – Rp 200.000 per kg.
Estimasi Pengeluaran
Keterangan | Jumlah | Biaya |
Biaya pembuatan kandang Kroto ( rak kayu ) | 5 x @ 250.000 | 1.250.000,- |
Biaya pembelian bibit / toples | 300 x @ 30.000 | 9.000.000,- |
Toples pembibitan | 600 x @ 3.000 | 600.000,- |
Biaya perlengkapan, tempat pakan, dan lainnya | – | 100.000,- |
Biaya pakan (gula, ikan asin, ulat, konsentrat)/bulan | 6 x @ 250.000 | 1.500.000,- |
Total pengeluaran | 12.450.000,- |
Biaya ini adalah untuk biaya awal usaha budidaya kroto pada awal bisnis, untuk selanjutnya Anda hanya mengeluarkan biaya untuk pemberian pakan ternak yaitu Rp 250.000 rupiah. Sementara untuk bibit Kroto, Anda sudah bisa menghasilkan sendiri.
Baca juga: 10+ Peluang Usaha di Desa yang Menjanjikan
Keuntungan Usaha Budidaya Ternak Kroto
Keuntungan ini didapat dari total penjualan dikurangi dengan biaya awal usaha budidaya Kroto selama kurang lebih 120 hari. Berikut ini adalah perhitungan keuntungannya:
- Keuntungan = Penerimaan (6 bulan atau 120 hari) – total pengeluaran
- Keuntungan = (120 kg x 2oorb) = 24.000.000 – 12.450.000 = Rp. 11.550.000,-
Kalau diperhatikan, pada enam bulan pertama memang hasilnya tidak begitu besar namun modal Anda sudah tertutupi bahkan keuntungannya mencapai Rp. 11.550.000. Nah, di bulan-bulan berikutnya Anda akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari usaha budidaya kroto ini.
Bila Anda bisa menjual 1 kg Kroto per hari atau sekitar Rp 200.000,- maka keuntungan Anda per bulan adalah (Rp 250.000,- x 30 hari) – biaya pakan Rp 250.000 = Rp 5.750.000,-. Angka ini tentunya bisa terus bertambah sesuai dengan jumlah konsumen Anda.
Selamat mencoba!
Artikel dikirim oleh Tri Widiyawati
0 Response to "Peluang Usaha Budidaya Ternak Kroto Apa Semudah Kedengarannya?"
Post a Comment