Peluang Usaha Budidaya Ternak Lele Teknik Bioflok, Bisa di Lahan Sempit
Usaha Budidaya Ternak Lele – Hal mendasar yang membuat orang malas beternak adalah ketersediaan lahan dan masa panen yang panjang. Tantangan lain yang muncul adalah naik turunnya harga pakan yang akhirnya menjerumuskan Anda pada kerugian. Sudah habis dana, habis waktu dan energi, Anda tidak untung. Rasanya stres sekali.
Nah, Anda yang hidup sebagai kaum urban tentunya sering putus asa di tengah keterbatasan lahan untuk memulai bisnis. Untungnya teknologi terus berkembang, termasuk teknologi dalam budidaya ternak lele.
Seperti usaha budidaya ternak lele sistem bioflok, teknik budidaya yang sekarang sedang booming dan diklaim mampu memberikan keuntungan berlipat dengan lahan yang kecil. Bahkan cara ini sangat efektif untuk peternak yang tidak punya banyak lahan. Anda pun pasti akan tertarik untuk mencoba.
Teknik Bioflok Mampu Menaikkan Omset Usaha Budidaya Ternak Lele
Usaha budidaya ternak lele dengan menggunakan sistem bioflok adalah pemeliharaan ikan lele dengan cara menumbuhkan mikroorganisme di dalam kolam yang berfungsi mengolah limbah budi daya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan berukuran kecil (floc). Floc inilah yang nantinya berguna sebagai bahan makanan alami ikan lele.
Pertumbuhan mikroorganisme di dalam kolam tersebut dapat dipacu dengan cara memberikan kultur bakteri nonpathogen (probiotik), dan pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam.
Teknologi bioflok terbilang baru dalam dunia budidaya ikan di Indonesia. Tidak perlu lahan luas, pekarangan rumah saja sudah cukup untuk membuat kolam lele ala bioflok ini.
Caranya bagaimana?
Cukup gunakan terpal yang dibentuk bulat sebagai kolam dengan dimensi: 2,5 meter (diameter) dan 1 meter untuk tinggi kolam. Menariknya, dengan 1 m3, Anda hanya bisa menebar sekitar 500-1000 benih. Terbukti, tingkat survivalnya mencapai 90% setelah dicoba berkali-kali.
Nah, kok bisa dengan kolam sekecil itu tingkat survival ikan lele bisa tinggi? Disinilah letak sistem bioflok bekerja. Pencampuran bahan orgainik speperti campuran mikroba baik, alga, limbah organik akan bereaksi di dalam air dan membentuk lingkungan yang pas untuk pertumbuhan ikan. Karena itu tingkat survival lele di kolam kecil Anda bisa bagus.
Artikel lain:
Media Pengembangbiakan Pakai Terpal Apa Tidak Beracun?
Media terpal sering kali mengeluarkan bau saat diisi air. Karena itu ikan banyak yang mati karena melepaskan senyawa kimia. Nah, agar hal ini tidak terjadi, pastikan mencuci terpal dahulu sampai baunya hilang.
Anda bisa mengisi kolam lele dengan air penuh selama dua minggu, kemudian kuras habis airnya sampai tidak tersa bau. Kalau sudah selesai, Anda bisa mengisinya dengan air agar bisa menyebar benih.
Berapa Estimasi Biaya Bioflok?
Peluang Usaha budidaya ikan lele sistem bioflok terkenal dengan biaya yang murah dan tidak makan tempat. Untuk harga benih lele pun juga sangat murah. Lele berukuran 2cm rata-rata dihargai Rp. 400. Kalau Anda ingin menyemai 1000 benih, Anda butuh sekitar Rp. 400.000.
Sementara untuk biaya kolam coba kita langsung ambil yang besar dengan ukuran 4x6meter. Harga kolam seperti ini biasanya dipatok sekitar Rp. 500.000, tergantung dari kualitasyang diinginkan.
Nah, apa bila Anda memiliki kolam sendiri yang terbuat dari beton atau tanah, ini justru lebih baik. Hanya saja kolam berbentuk bulat fleksibel dan mudah dipindahkan.
Sementara untuk pakan, Anda bisa membuatnya agar lebih hemat. Mudah saja. Daun-daunan, pakan ayam yang berbentuk butiran kecil, daun-daunan dan dedak bisa dipakai untuk pakan. Atau bisa juga beli pakan di toko ikan dengan harga sekitar Rp. 600.000, bisa Anda gunakan untuk 3 bulan.
Sementara itu, kebutuhan ikan lainnya bisa berupa vitamin Rp. 150.000, Ember katakanlah Rp. 20.000, selang air Rp. 60.000, gayung Rp. 10.000, biaya tak terduga sekitar Rp. 200.000 dan gaji karyawan sekitar Rp. 1000.000. Nah, angka ini kalau Anda hitung harganya kurang dari Rp. 3.000.000.
Baca juga: Peluang Usaha Modal Kecil yang Menjanjikan dari Rumah
Berapa Harga Ikan Lele per Kg?
Harga ikan lele bervariatif. Untuk harga ikan lele di pengepul biasanya kisaran Rp. 15.000-Rp.25.000 per kg-nya. Sementara bila sampai di tangan konsumen harga ini bisa Rp. 30.000 an.
Nah, untuk mendapatkan keuntungan maksimal, usaha budidaya ikan lele harus mendapatkan target pasar yang jelas. Kalau Anda langsung ternak di skala besar, pastinya keuntungan bisa dimaksimalkan asalkan menejemennya jelas.
Usaha budidaya ternak lele rata-rata memiliki masa panen sekitar 45 hari. Jadi kalau Anda memiliki beberapa kolam yang diatur bisa panen tiap bulannya, Pasti keuntungan bisa maksimal dan bisa menjadi sumber penghasilan per bulan.
Artikel dikirim oleh Tri Widiyawati
0 Response to "Peluang Usaha Budidaya Ternak Lele Teknik Bioflok, Bisa di Lahan Sempit"
Post a Comment