Tantangan Usaha Budidaya Ternak Sapi, Bagaimana Agar Cepat Gemuk dan Sehat?
Mendengar harga sapi segar di kisaran Rp. 120-ribu, seharusnya bisnis daging sapi potong terdengar menyenangkan. Tapi kenyatannya tidak semudah yang dibayangkan. Orang mungkin berasumsi membeli bibit (bakalan) seharga 10 juta,kemudian dijual dengan harga Rp. 13-14 juta.
Untung Rp. 3 juta rupiah! Wah, bisa cepat kaya kalau seperti ini. Tapi kalau sapinya dipelihara selama empat bulan dan menghabiskan pakan Rp. 3 juta rupiah, Anda sudah pasti gigit jari. Mimpi untuk kaya dari usaha budidaya ternak sapi bisa pupus seketika!
Pelaku usaha budidaya ternak sapi rata-rata mengeluhkan bagaimana caranya mendapat pakan sapi dengan biaya semurah mungkin, tapi sapi sehat dan berat badan terus naik. Rata-rata peternak di berbagai forum online mengaku menghabiskan 60-80% setiap bulannya.
Jadi mereka harus berpikir keras agar keuntungan bisa maksimal dengan lebih berkonsentrasi bada Pertambahan Berat Badan Harian (PBBH). Nah, ngomong-ngomong soal menejemen kesehatan sapi, terutama pakan, sedikit informasi mengenai pakan sapi berikut ini perlu diingat-ingat.
Bagaimana Komposisi Pakan Sapi Agar Usaha Budidaya Ternak Sapi Meningkat?
Usut punya usut, agar sapi bisa gemuk ternyata tidak bisa sembarangan makan rumput. Sapi pun juga punya selera. Pakan yang baik harus mengandung vitamin, lemak, protein, karbohidrat dan mineral kompleks. Nah, tujuan utamanya adalah agar daging sapi lembut sehingga usaha budidaya ternak sapi Anda terlihat prospektif.
Biasanya peternak sengaja melakukan penggemukan secara kereman (setenga intesif) atau juga full intesif yang biasanya disebut dry lot fattening.
Cara Membuat Pakan Sapi dari Jerami
Jerami menjadi salah satu sumber nutrisi yang paling banyak digunakan, terutama di desa-desa. Sayangnya justru jerami memiliki kualitas dan daya cerna rendah sekitar 5-12 hari. Sementara rumput bisa 2-3 hari. Kandungannya pun juga tidak terlalu tinggi dengan serat kasar 32,5-46%, lemak 1,4-1,7% dan protein 4,5-5,5%.
Nah, hal mengejutkan lagi, daya serap pakan ini juga rendah, berkisar 30$ saja. jadi bisa dibayangkan, kalau si sapi makan 10 kg rumput sehari, mereka hanya menyerap 3 kg saja. Selebihnya akan menjadi kotoran.
Untuk mengakali hal ini, ada beberapa trik khusus yang diterapkan peternak. Mereka mencampurkan bahan tambahan agar nilai gizinya bertambah. Misalnya:
- Jerami+ urea + starbio jerami. Starbio jerami ini berfungsi sebagai fermentator supaya lebih lunak dan nilai gizinya tambah. Cara mencampur makanan sapi ini juga tidak bisa sembarangan. Harus dengan komposisi khusus dan kadar air yang pas.
- Jerami padi + tetes. Dua bahan ini difermentasikan selama 24 jam dengan perbandingan potongan jerami + air ditambah dengan tetes adalah 2:1. Misalnya 10 kg jerami + 1,5 kg tetes + air 3 liter+ super phospat 25 gr + amonium sulfat 25 gr.
- Amoniasi Jerami. Kalau menurut Litbang Pertanian, amoniasi jerami ini dilakukan dengan mencampurkan air+urea disiramkan pada jerami padi. Kadar urea yang dibutuhkan adalah 6% dari bobot jerami. Misal potongan jerami yang Anda miliki adalah 50kg, maka butuh 3 kg urea. Untuk airnya adalah 50 Liter, sesuai dengan berat jerami. Sekitar 30% atau 15 liter akan digunakan untuk melarutkan urea tadi. Setelah itu, jerami nantinya ditepatkan di drum dengan kedalam 1 meter lalu Anda bisa meletakkan jerami dengan ketebalan 10-20 cm. Setiap ketebalan ini, semprotkan air larutan tadi + air sampai rata. Jangan lupa diinjak-injak kemudian ditutup rapat dan biarkan selama 1 bulan. Cara ini dikenal sangat murah dan efektif. Hanya saja Anda butuh kesabaran ekstra bila menggunakan pakan ini untuk usaha budidaya ternak sapi.
Nah, di ulasan pakan jerami di atas, Anda sudah kenal dengan istilah starbio (suplemen) yang bisa meningkatkan daya cerna. Starbio ini teridiri dari koloni mikrobe 9. Ada dua lagi jenis food suplemen yang wajib Anda tahu, seperti:
- Bossdext – Ini merupakan suplemen yag berbentuk cair. Bossdext ini terbuat dari ekstrak tumbuhan yang bida meningkatkan proses pencernaan sapi.
- Bioplus – Bentuk food supplemen satu ini berupa serbuk yang mengandung bakteri baik seperti Lactobacillus, Streptomyces sp dan masih banyak lagi.
Baca juga: 6 Bisnis UKM / Usaha Kecil Menengah yang Menjanjikan
Yang pasti, selain pakan di atas, ada faktor lain yang bisa menentukan kesehatan sapi, misalnya kebersihan dan tingkat stressnya. Kalau lingkungan bersih dan sapi bebas stress, tentunya nafsu makannya akan meningkat dan ini bisa memberi keuntungan untuk usaha budidaya ternak sapi Anda.
Artikel dikirim oleh Tri Widiyawati
0 Response to "Tantangan Usaha Budidaya Ternak Sapi, Bagaimana Agar Cepat Gemuk dan Sehat?"
Post a Comment