Usaha Budidaya Ternak Kambing, Bisnis ‘NDESO’ Tapi Cepat Kaya
Jangan anggap remeh usaha budidaya ternak kambing. Meskipun terdengar “Ndeso”, tapi bisnis ini sangat menguntungkan dengan dua kemungkinan yang Anda dapat; harga stabil dan harga naik. Nilai plus yang lainnya adalah bisnis kambing sangat kecil kemungkinannya terkena penyakit.
Dengan investasi kandang yang murah, pakan tambahan yang tidak terlalu banyak dan pasarannya yang cukup mudah menjadi jaminan bisnis berternak kambing cepat BEP (balik modal). Asalkan dikelola dengan baik.
Nah, ngomong-ngomong soal peluang bisnis dari usaha budidaya ternak kambing, ada berbagai jenis kambing yang bisa Anda maksimalkan keuntungannya.
Peluang Bisnis Usaha Budidaya Ternak Kambing
1. Ternak Kambing Etawa
Usaha budidaya ternak kambing etawa adalah yang paling populer. Kambing ini terkenal dengan kualitas susu premium yang bagus untuk terapi penyembuhan penyakit, misalnya TBS, asam lambung, meningkatkan daya tahan tubuh dan masih banyak lagi.
Usaha ternak kambing etawa dibilang cukup mudah. Makanannya bisa berupa rumput Gajah, daun nangka, Jagung muda, dan Waru Rengis, Daun Sengon, daun ketul sapi dsb.
Sementara itu, makanan tambahan kambing etawa adalah buah nangka yang masih hijau, polar, singkog, kulit kedelai, dan lain-lain.
Aturan pemberiannya adalah 10% dari berat kambing. Khusus air minum, kambing etawa membutuhkan 1,5-2,5 liter setiap harinya dengan diberi garam berjodium secukupnya.
Artikel lain: 10+ Peluang Usaha di Desa yang Menguntungkan
2. Ternak Kambing Domba
Dari segi popularitas, domba masih kalah dengan kambing. Padahal, domba ini kandungan gizinya jauh lebih bagus karena lebih kaya zat besi, vitamin B1, fosfor dan lainnya. Konsumen yang diet umumnya lebih menyukai domba tanpa lemak karena masih mengandung banyak nutrisi.
Kalau dari segi penjualan, sepertinya daging kambing jauh lebih diminati, apa lagi untuk produksi sate. Orang Indonesia cenderung menggunakan hewan ini. Kalau domba sendiri lebih banyak ditemui di restoran.
Namun kalau menilai dari sisi pemanfaatan secara maksimal domba lebih banyak, mulai dari daging, bulu hingga kulit. Entah daging kambing biasa atau domba, itu terserah Anda asal tahu target pasarnya. Daging domba pun bisa meraih keuntungan maksimal.
Nah untuk perawatannya, domba biasanya sangat menyukai benggala, rumput gajah, rumput alam, brachiaria dan meksiko. selain itu, Anda bisa memvariasikannya dengan daun lamtoro, daun kacang tanah, daun kacang-kacang kaliandra. Untuk penguatnya bisa memakai tepung ikan, jagung kering, dedak, bungkil kedelai, ampas kecap dan ampas tahu.
3. Ternak Kambing Jawa
Kambing Jawa adalah kambing asli Indonesia. Kelebihan kambing ini murah dan lebih mendominasi pasar. Dari segi pemeliharaannya, kambing Jawa juga yang paling mudah.
Makanya, para penggiat peternakan yang bermodal kecil lebih memilih jenis ini sebagai pondasi usaha budidaya ternak kambing mereka. Baru setelahnya berkembang ke jenis lain.
4. Ternak Domba Garut
Kalau mau kualitas premium, domba garut memiliki nilai yang sangat tinggi dan menjanjikan. Masih ingat “Dewi” domba garut di Istana, bukan? Harganya bisa mencapai Rp. 50 juta. Domba ini kerap diikutkan kontestasi.
Untuk pakan juga layaknya seperti domba umumnya. Hanya saja Anda memberikan perawatan khusus agar tetap cantik saat dipelihara, seperti memandikannya dengan air hangat, mencukur bulunya agar tetap cantik dan memberikan vitamin seperti pepaya dan singkong agar tidak mudah sakit.
Sayangnya, bibit domba garut yang berkualitas masih susah. Mungkin hal ini yang menyebabkan domba Garut memiliki nilai yang begitu tinggi diluar keindahan bentuk tubuhnya, mulai dari tanduk sampai bulu.
Kalau dirawat dengan baik, satu ekor domba garut bisa berbobot 30-50 kg lebih untuk betina, atau 60-80 kg lebih untuk jantan. Sudah terbayang kan berapa keuntungannya?
Baca juga: Tantangan Usaha Budidaya Ternak Sapi, Bagaimana Agar Cepat Gemuk dan Sehat?
PENUTUP
Bagaimana? Tertarik untuk mencoba usaha budidaya ternak kambing dan domba? Meskipun bisnis ini dinilai paling menjanjikan, ada beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan.
Dengan terbatasnya lahan yang tersedia untuk menanam pakan kambing dan juga masa panen yang lama membuat peternak harus memutar otak agar keuntungan bisa maksimal. Di luar itu, usaha ternak kambing memang sangat menjanjikan. Bahkan kotorannya pun bisa Anda manfaatkan untuk pertanian atau dikembangkan menjadi pupuk organik.
Pastinya kalau sudah berpikir ke arah bisnis yang lebih besar, menajemen harus di tata rapi. Kalau Anda punya dana lebih, cobalah mencari orang kepercayaan untuk diajak bekerjasama. Yang pasti ini mengurangi pendapatan Anda.
Akan tetapi kalau nanti untuk skala besar, dengan pengelolaan dan pengawasan yang bagus, bukan tidak mungkin Anda bisa jadi seorang miliarder hanya dengan berbisnis kampungan seperti ini.
Artikel dikirim oleh Tri Widiyawati
0 Response to "Usaha Budidaya Ternak Kambing, Bisnis ‘NDESO’ Tapi Cepat Kaya"
Post a Comment