Gamification di Media Sosial: 4 Brand Top yang Mendapatkan Engagement Tinggi melalui Gamification
Tingkatkan Engagement Media Sosial Brand-mu dengan gamification!
Tidak ada yang meragukan kekuatan dari media sosial. Di era serba digital seperti sekarang ini, konsumsi terhadap konten digital sangat tinggi.
Menurut data dari Hootsuite, disebutkan bahwa rerata waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk mengakses media sosial mencapai 3 jam 26 menit per hari. Satu tweet atau satu foto Instagram dapat mencapai jutaan likes dan shares dalam semalam hanya dengan satu klik.
Beberapa tahun belakangan, gamification telah menjadi kata ‘buzzword’ di dunia marketing. Ketika semua brand berlomba-lomba mendapatkan atensi dari calon konsumen, gamification dianggap menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh marketer—khususnya pada pertanyaan besar seperti “bagaimana caranya menaikkan engangement dengan user di media sosial?”.
Gamification sebagai konsep solusi yang dianggap breakthrough sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, untuk yang masih asing dengan kata gamification, definisi singkat gamification adalah sebuah strategi yang memberikan pengalaman kepada user dalam melakukan sesuatu serasa bermain gim.
Hal ini didukung dengan adanya konsep pengumpulan poin, badge, hingga leaderboard yang bisa digunakan untuk bersaing dengan user lainnya untuk mendapatkan reward tertentu.
Studi dari M2 Research menunjukkan bahwa gamification mampu mendatangkan engagement sebanyak 100%–150%. Sadar dengan tren tersebut, lebih dari 70% dari perusahaan besar dunia bereksperimen dengan gamification paling tidak sekali dalam setahun pada tahun lalu.
Dalam gamification, hal-hal mendasar yang harus dimiliki untuk meningkatkan engagement mencakup beberapa elemen. Di antaranya adalah sesimpel memberikan reward kepada konsumen yang bersedia berpartisipasi pada salah satu konten kita, hingga adanya sistem leaderboard yang membuat konsumen terpacu untuk bersaing dengan konsumen lainnya.
Ingin contoh yang lebih konkret? Berikut beberapa brand yang sukses menggunakan gamification untuk meningkatkan engagement di media sosial mereka:
1. Pleasure Hunt oleh Magnum Ice Cream
Marketing campaign yang sangat brillian ini terjadi di tahun 2011. Magnum meniru konsep yang ada di dalam gim Mario Bros—mengumpulkan koin sebanyak-banyaknya. User hanya perlu mengendalikan “Magnum Woman” untuk menjelajah dan mengumpulkan es krim Magnum sebanyak-banyaknya.
Dan yang membuat campaign ini begitu spesial ialah kerja sama Magnum dengan berbagai brand yang ada di internet untuk dijadikan ‘stage’ bermain. “Magnum Woman” akan melalui beberapa website seperti Samsung, Dove, dan brand terkenal lainnya untuk mengumpulkan es krim Magnum sebanyak-banyaknya. Pada tiap ‘stage’ juga terdapat beberapa skenario dan tantangan yang berbeda-beda yang membuat campaign ini terasa lebih menantang, sebagaimana bermain gim.
Gim ini merupakan salah satu contoh yang bagus dalam hal integrasi antara gamification dan tujuan marketing. Selain membuat user semakin engage dengan brand, user juga dapat membagikan poin yang mereka dapatkan di media sosial. Aktivitas ini selain untuk manantang teman mengalahkan perolehan poin mereka, juga meningkatkan brand visibility Magnum di media sosial.
2. Eye-Spy Pretzel oleh M&M
M&M sukses memasukkan unsur gim pada salah satu campaign marketing mereka yang bernama Eye-Spy Pretzel di media sosial. Gim yang sederhana ini mengajak user untuk menemukan beberapa pretzel yang hilang yang tersebar di sebuah foto penuh dengan butiran cokelat M&M.
Gim yang sangat simpel dan tidak mahal, bukan? Gim ini terbukti sangat efektif menarik konsument untuk terlibat. Berkat campaign ini, M&M berhasil mendapatkan lebih dari 25.000 likes di fanpage Facebook mereka, serta lebih dari 6.000 shares dan sekitar 11.000 comments. Fantastis!
3. Kontes Instagram oleh Heineken
Contoh brillian lainnya ialah sebuah campaign dari Heineken yang bertajuk Crack the US Open. Pada akun instagram khusus, Heineken mengunggah foto berjumlah 200 yang membentuk foto mosaik dari penonton tenis yang duduk di stand.
User mendapatkan kesempatan untuk memenangkan tiket gratis jika dapat menemukan fans yang tepat sesuai petunjuk yang diberikan. Giveaway tiket US Open dengan sukses menjadikan kontes ini sebagai perburuan foto yang besar-besaran.
Dengan mengikuti beberapa petunjuk di caption, user harus mencapai foto terakhir di dalam gim ini dan mengomentari kode spesial untuk memenangkan tiket. Terdengar sedikit rumit tapi dampak yang dihasilkan sangatlah mengejutkan.
Lebih dari 1.500 orang ikut berkompetisi selama 3 hari setelah campaign dijalankan yang terdiri dari tujuh foto. Selama kontes, Heineken juga mencatat kenaikan follower hingga 20% di akun Instagram mereka.
4. Aplikasi Nike+ Run Club
Salah satu poin penting dari campaign ini adalah memotivasi konsumen untuk membagikan aktivitas fisik harian mereka ke media sosial.
Nike menciptakan atmosfer persaingan antarkonsumen dalam hal aktivitas fisik yang dilakukan setiap harinya. Aplikasi spesial dari Nike bernama Nike+ Run Club ini mampu mengonversi performa olahraga user menjadi poin, dan memberikan reward untuk usaha keras mereka.
Sekali lagi, gamification menawarkan strategi kreatif yang terstruktur tapi menyenangkan. Yang membuat gamification sangat diminati ialah bahwa ia membawa elemen-elemen ‘fun’ ke dalam aktivitas media sosial.
Dan audiens merasa tertarik untuk berpartisipasi, secara otomatis audiens akan cenderung lebih ‘engange’ dengan konten yang kita bagikan di media sosial. Selamat mencoba!
0 Response to "Gamification di Media Sosial: 4 Brand Top yang Mendapatkan Engagement Tinggi melalui Gamification"
Post a Comment