Hasil Penelitian, Fitness Tracker Justru Beri Pengaruh Negatif Pada Usaha Penurunan Berat Badan
Di saat era modernisasi seperti saat ini, salah satu masalah besar yang menghantui kaum urban adalah masalah kelebihan berat badan atau obesitas. Bagaimana tidak, di saat aktivitas fisik yang semakin berkurang dan banyaknya kegiatan statis yang dilakukan, tentu menyebabkan tubuh lebih mudah menumpuk lemak yang akhirnya berimbas pada berat badan yang tidak ideal.
Dari situlah banyak orang yang berupaya untuk mendapatkan berat badan ideal dengan berbagai cara. Salah satu yang terbaik yakni dengan lakukan olahraga rutin. Dan untuk mendukung upaya tersebut, perangkat teknologi seringkali digunakan seperti contohnya fitness tracker.
Fakta cukup mengejutkan diungkap oleh hasil sebuah penelitian, yang menyatakan bahwa ternyata pemakaian perangkat fitness tracker untuk upaya menurunkan berat badan, justru memberi efek negatif pada pemakainya. Benarkah seperti itu? Berikut ulasan lengkapnya.
Merupakan Hasil Penelitian Ilmiah
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Pittsburgh, John Jakicic yang dirilis dalam jurnal internasional Journal of the American Medical Association (JAMA) menyatakan bahwa orang dewasa yang mengalami kelebihan badan dan ingin memulai program pengecilan badan dengan bantuan perangkat fitness tracker, ternyata menunjukkan hasil kurang memuaskan dibanding mereka yang melakukan program diet dan olahraga secara manual tanpa bantuan perangkat teknologi.
Penelitian tersebut telah dilakukan selama 2 tahun mulai Oktober 2010 hingga Oktober 2012 dan melibatkan tak kurang dari 471 partisipan. Partisipan tersebut kesemuanya mengalami masalah obesitas dengan rentan umur 18 hingga 35 tahun. Dengan indeks bobot masa tubuh 25 hingga kurang dari 40, para partisipan tersebut memiliki berat tubuh rata-rata 210 pound atau 105 kg.
Artikel lain: Ingin Tuntaskan Masalah Kesehatan Dunia, Bos Facebook Siapkan Dana $3 Miliar
Proses Pengambilan Data
Disampaikan bahwa, proses pengambilan data awalnya dilakukan dalam 6 bulan pertama. Selama kurun waktu tersebut, semua partisipan diberikan program diet dan juga olahraga rutin yang dipantau secara seksama. Pada tahap ini, pemakaian perangkat fitness tracker belum diperkenalkan. Dan hasilnya menunjukkan, bahwa rata-rata partisipan berhasil menurunkan berat badan sekitar 17 hingga 19 pound.
Dalam tahap kedua yang dilakukan selama 18 bulan, kelompok besar ini dipecah menjadi dua kelompok yakni 237 orang yang diperkenalkan dengan fitness tracker berbentuk gelang lengan, dan sisanya 233 orang yang tetap menjalankan program diet plus olahraga secara manual.
Dan hasilnya adalah, setelah 24 bulan masa penelitian, partisipan yang menggunakan bantuan perangkat fitness tracker mengalami penurunan berat badan sekitar 8 pound sejak awal penelitian. Sedangkan untuk mereka yang tidak memakai fitness tracker, mampu mengurangi berat badannya hingga 13 pounds. Jadi rata-rata, terdapat perbedaan sekitar 5 pound antara kelompok 1 dan kelompok 2.
Dari penelitian tersebut, John Jakicic menyampaikan bahwa untuk mengambil kesimpulan akhir terkait dengan efektivitas penggunaan perangkat fitness tracker tentu dibutuhkan penelitian lebih lanjut, terlebih jika menggunakan produk fitness tracker dari berbagai brand berbeda. Namun secara umum yang bisa diamati adalah, kebanyakan dari partisipan yang menggunakan perangkat fitness tracker lebih banyak memusatkan perhatian pada hasil yang tertera di perangkat tersebut, dibandingkan progres nyata yang dia rasakan.
Baca juga: Menakjubkan! Teknologi Ini Bisa Membantu Tuna Netra Melihat Kembali
Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Dalam hal ini, peneliti menyatakan bahwa terkadang sejumlah partisipan terlihat mulai mengurangi porsi olahraga maupun diet setelah merasa cukup melihat hasil capaian yang terdapat pada fitness tracker. Dari situ mereka merasa boleh untuk tidak mengontrol asupan makanan. Sedangkan alasan lain yakni, sebagian partisipan justru merasa mudah berputus asa karena hasil yang mereka targetkan tidak sesuai dengan hasil yang nampak pada fitness tracker, dan akhirnya berujung dengan kata menyerah.
Adanya bantuan dari perangkat teknologi seperti fitness tracker tentu dirancang untuk semakin mempermudah manusia mencapai tujuan tertentu. Namun jika kita gagal untuk memanfaatkannya dengan baik, bukan tidak mungkin justru memberikan hambatan untuk mencapai tujuan tersebut.
Terkait dengan upaya menurunkan berat badan, bukan berarti perangkat seperti fitness tracker tidak memberikan hasil maksimal. Namun mungkin perlu penelitian lebih lanjut terkait pola pemakaian seperti apa dan kapan perangkat tersebut bisa memberikan hasil terbaik untuk profil pengguna tertentu.
0 Response to "Hasil Penelitian, Fitness Tracker Justru Beri Pengaruh Negatif Pada Usaha Penurunan Berat Badan"
Post a Comment