Bijaklah Menggunakan Popup Ads Pada Website Anda Bila Tidak Ingin Bermasalah di SE Google

popup-ads-pada-website
Image dari LinkedIn

Bagi para pengguna internet yang sering browsing-browsing di Google, Anda pasti sering membuka halaman website dari hasil pencarian Google untuk membaca informasi yang Anda butuhkan. Dan beberapa kali, mungkin Anda pernah membuka sebuah halaman website yang tiba-tiba menampilkan Popup Ads (iklan sembulan) yang mengganggu saat pertamakali website tersebut dibuka. Bahkan ada juga Popup Ads yang sulit sekali ditutup.

Apa yang Anda rasakan saat iklan seperti itu muncul tiba-tiba?

Tentunya kesal ya karena Popup Ads pada website tersebut sangat mengganggu. Bila ini terjadi pada saya saat berselancar di internet, kemungkinan besar saya akan segera menutup halaman website tersebut.  Walaupun Popup sangat mengganggu (tentu semua webmaster mengetahuinya) ternyata masih banyak yang menerapkan model iklan seperti ini di blog/ website nya.

Menurut saya, dilihat dari sisi manapun (baik webmaster atau visitor) iklan sembulan ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Ok, webmaster ingin mendapatkan uang dari iklan yang muncul di website mereka, itu wajar. Tapi bayangkan berapa banyak peluang dan visitor yang akan meninggalkan website Anda karena sering menampilkan Popup Ads yang mengganggu tersebut?

Popup Bisa Mempengaruhi Ranking Website di Google

Seolah tidak ada habisnya kerugian yang diakibatkan oleh Popup Ads, iklan interstitial (pengantara) ini ternyata bisa juga mengakibatkan peringkat website Anda mengalami masalah di mesin pencari Google. Seperti yang disebutkan dalam sebuah artikel di Googleblog.com, di sana disebutkan bahwa website yang memasang iklan yang mengganggu pengunjung kemungkinan besar tidak akan mendapatkan ranking yang baik di Google.

“Halaman yang menampilkan iklan yang mengganggu dapat memberikan pengalaman yang buruk kepada visitor. Hal ini bisa menjadi masalah pada perangkat mobile dimana layarnya cenderung lebih kecil. Untuk meningkatkan pengalaman pencarian mobile, setelah tanggal 10 Januari 2017, halaman yang membuat kontennya sulit diakses oleh visitor pada saat transisi dari hasil pencarian mobile, mungkin tidak akan diberi peringkat yang tinggi”  sumber Googleblog.com

Artikel lain: Cara Memblokir Iklan Pop Up di Browser Mozilla Firefox dan Google Chrome

Penerapan Popup yang Tidak Diperkenankan oleh Google

1. Menampilkan popup yang menutupi konten utama, baik itu popup yang tampil langsung saat pengguna membuka halaman website dari mesin pencari Google, atau popup yang muncul saat pengunjung membuka beberapa halaman sebuah website.

2. Menampilkan iklan interstitial mandiri yang harus ditutup oleh pengunjung sebelum mengakses konten utama.

3. Menggunakan layout dimana bagian atas halaman website terlihat mirip dengan iklan interstitial mandiri, namun konten asli berada di balik iklan tersebut.

Berikut ini adalah beberapa contoh interstitial yang tidak diperkenankan dan akan membuat website bermasalah di mesin pencari Google.

intrusive-popupintrusive-standalone-interstitialintrusive-standalone-interstitial-2

Penerapan Popup yang Diperkenankan oleh Google

Google tidak ingin semena-mena menerapkan aturan ke semua webmaster yang memasang iklan Popup di website mereka. Ada beberapa contoh penerapan Popup yang masih bisa diterima dan tidak membuat website Anda bermasalah di Google.

1. Interstitial yang muncul untuk menanggapi kewajiban hukum, misalnya untuk penggunaan cookie atau untuk verifikasi usia visitor sebuah website.

2. Dialog untuk login di situs dimana kontennya tidak diindeks secara publik. Misalnya, ini akan mencakup konten pribadi seperti alamat email atau konten yang dapat diindeks yang ada di balik paywall.

3. Banner yang ukurannya masih masuk akal untuk ukuran website versi mobile dan dapat ditutup dengan mudah. Misalnya, banner pemasangan aplikasi yang disediakan oleh Safari dan Chrome adalah contoh banner yang menggunakan ukuran yang wajar.

Bagi pengguna WordPress, ada banyak sekali plugins yang bisa digunakan untuk mengatur tampilan popup tersebut. Plugins ini biasanya digunakan untuk membuat interstitial seperti ajakan ke visitor untuk bergabung menerima newsletter, penawaran free membership, penawaran ebook gratis, promosi, atau iklan.

Berikut ini adalah beberapa contoh interstitial yang diperkenankan dan tidak membuat website bermasalah di mesin pencari Google.

cookie-usageage-verificationukuran-iklan-wajar

Sebenarnya, tujuan seseorang membuka sebuah halaman website/ blog adalah untuk membaca informasi yang mereka butuhkan. Dan Google sangat perduli tentang hal ini karena berkaitan dengan kredibilitas search engine mereka. Nah, aktifitas para pengunjung halaman website/ blog tersebut menjadi salah satu pertimbangan Google dalam memberikan peringkat sebuah halaman website. Oleh karena itu, mulai sekarang berhati-hatilah dalam menerapkan popup di website Anda.

0 Response to "Bijaklah Menggunakan Popup Ads Pada Website Anda Bila Tidak Ingin Bermasalah di SE Google"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel