Inilah Cara David Copperfield Menyulap Bakatnya Menjadi Kekayaan Melimpah
Mungkin sebagian rekan-rekan sudah ada yang pernah menyaksikan aksi sulap dari seorang pesulap legendaris David Copperfield. Pesulap yang satu ini memang selalu bisa menghadirkan atraksi panggung yang menakjubkan bahkan meninggalkan para pemirsa dengan rasa penasaran yang luar biasa.
Selain aksi panggungnya, ternyata kisah hidup dari David Copperfield juga tak kalah inspiratif. Mengaku tidak mempunyai kemampuan apa pun di bidang lain, David yakin bawa sulap merupakan satu-satunya jalan hidup yang dapat mengantarkannya pada kesuksesan.
Perlahan namun pasti, pria yang kini diperkirakan mempunyai harta kekayaan mencapai $1 miliar ini, tidak hanya dikenal sebagai pesulap masyur namun juga tokoh yang mampu melahirkan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Seperti apakah kisah dan pelajaran hidup yang bisa kita petik dari seorang David Copperfield? Berikut ulasannya.
Awal Mula Karir David Copperfield
Lahir dengan nama asli David Seth Kotkin di Metuchen, New Jersey, Amerika Serikat, 16 September 1956, David memang telah mempunyai pemikiran yang “lapang” sejak masa kecil. Usia 10 tahun, pada sebuah perayaan ia membuat boneka balon yang kemudian menjadi karya sulapnya yang pertama. Pada waktu itu ia berpikir, sulap merupakan hal yang menyenangkan dan bisa memberikan hiburan bagi orang lain.
Hingga pada usia 18 tahun, ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa sulap merupakan satu-satunya hal yang bisa ia kerjakan dengan benar. Oleh karena itu ia memutuskan untuk menekuni bidang ini secara serius. Ia terus memperdalam bakat dan kemampuannya hingga akhirnya mampu dipercaya membawa pementasan sulap.
Artikel lain: Thomas Andrews ~ Sang Seniman RMS Titanic Dari Irlandia Utara
Salah satu yang membuat pesulap ini mampu mencapai keberhasilan adalah, mempunyai role model yang tepat. Uniknya, role model atau tokoh panutan bagi seorang David Copperfield justru bukan dari kalangan pesulap, melainkan Walt Disney yang merupakan kreator dari perusahaan film dan pusat hiburan serta Orson Wales yang merupakan aktor kenamaan.
Alasan mengidolakan kedua sosok ini adalah, mereka mampu memberikan pandangan pada David bagaimana menjalankan sesuatu yang menjadi tujuan kita melalui serangkaian tahap yang terstruktur. Kedua sosok tersebut terbukti mampu meraih kesuksesan secara perlahan dan menata kerajaan bisnis dengan pondasi yang sangat kokoh.
Dan siapa sangka, berkat pemikiran yang tertanam dari sosok idolanya tersebut, David mampu memperoleh kepercayaan untuk tampil di salah satu ajeng hiburan terbesar di Amerika, Vegas Show, bahkan mempunyai acaranya yang khusus dipandu oleh dirinya. Ia tampil di acara tersebut hampir 3 kali sehari, hingga 13 tahun lamanya. Dari situ David Copperfield memperoleh pemasukan sekitar $50 juta pertahun. Itu belum termasuk dengan pemasukan yang didapat dari tur dunia yang kabarnya mampu menyedot keuntungan hingga 4 miliar dolar.
Menghargai Pemikiran Lama
Dalam dunia seni sulap, sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap pesulap mempunyai caranya sendiri ketika memainkan aksi sulap. Sebagian diantaranya dikenal sebagai ilusionis yang bermain dengan panca indra para pemirsa. Sebagian lainnya, lebih menonjolkan sisi dramatis lewat serangkaian atraksi yang memacu adrenalin.
Namun bagi seorang David Copperfield, ia berusaha untuk memperoleh semua jenis ilmu sulap terutama dari para pesulap senior. Bahkan untuk membuktikan hal tersebut, David tidak segan mengelontorkan uang dalam jumlah yang luar biasa besar untuk membeli properti dari seorang pesulap mahir, Houdini.
Menghabiskan dana jutaan dolar, dia bahkan membangun sebuah museum sulap pertama di dunia yang menampung tak kurang dari 150 ribu trik sulap. Museum tersebut menjadi museum terbesar dan paling ramai di dunia karena selain mempertunjukkan bagaimana sulap itu sebenarnya berjalan, David juga menyisipkan pesan edukatif bagi para pengunjung.
Menjalankan Investasi Masa Depan
Mungkin banyak dari para pesulap tenar yang kemudian memiliki kehidupan glamor dan mewah. Memang tidak bisa disalahkan, namun bagi David Copperfield hal tersebut bukan merupakan pilihan utama. Ia lebih suka menggunakan kekayaan yang ia dapatkan untuk membangun investasi di masa depan.
Namun investasi di sini bukan dalam wujud properti atau tanah, ia justru menggunakan uangnya untuk semakin memperbanyak koleksi properti sulap serta berbagai hal berkaitan dengan dunia sulap. Yang paling spektakuler, dia sempat membeli sebuah pulau bernama Musha Cay yang berada di kepulauan bahama.
Baca juga: Leonard Kleinrock ~ Tokoh Dunia Teknologi Penemu Internet
Pulau tersebut saat ini disulap menjadi ladang rekreasi bertema sulap dan misteri. Bahkan untuk menentukan lokasi tersebut saja, David Copperfield juga mempunyai cara yang tak lazim. Ia menggambar garis pada peta besar dimulai dari Easter Island hingga England’s Stonehenge, serta Pyramid of the Sun di Mexico hingga the Pyramid of Giza di Mesir. Barulah titik temu hari kedua garis tersebut berakhir di Pulau Musha.
Banyak misteri yang belum tergali dari sosok David Copperfield, namun yang pasti sudah banyak hal positif tentang bagaimana mengembangkan bakat menjadi kesuksesan yang bisa kita pelajari dari profil yang satu ini. Be Inspired!
0 Response to "Inilah Cara David Copperfield Menyulap Bakatnya Menjadi Kekayaan Melimpah"
Post a Comment