Jualan Berita Hoax Pilpres Amerika, Remaja Ini Mampu Kantongi Miliaran Rupiah
Lagi-lagi inilah kekuatan dari internet. Dalam jejaring maya tersebut, apapun bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Demikian pula dengan berita yang banyak tersebar baik melalui situs ataupun #media sosial.
Pertanyaannya adalah, apakah semua berita tersebut nyata adanya? Atau justru hanya hoax belaka? Terlepas dari itu semua, yang pasti ada saja sebagian dari mereka yang bermain di industri ini akan kecipratan untung bahkan dalam jumlah tidak sedikit.
Seperti pada event pemilihan presiden Amerika Serikat yang telah rampung beberapa waktu lalu, tersebar kabar bahwa ada beberapa orang yang mampu mendapatkan keuntungan dengan menjual berita hoax alias tidak benar terkait dengan perebutan kursi tertinggi negeri adidaya tersebut.
Bahkan kabarnya, seorang remaja berusia 16 tahun, mampu mendapatkan uang sebesar $2,1 miliar dari aksi jual berita hoax ini. Bagaimana kisahnya hingga akhirnya terbongkar?
Terbongkar Pasca Pilpres
Kabar tentang banyaknya tersebar berita palsu atau hoax di #internet terkait sebuah event khusus, tentu bukan merupakan hal yang asing lagi. Yang menarik namun juga miris adalah, ternyata kesadaran pembaca untuk benar-benar menganalisa kebenaran sebuah berita masih sangatlah rendah.
Tidak perlu berkaca pada negeri sendiri, bahkan untuk masyarakat sekelas penduduk Amerika Serikat, pada kenyataannya juga banyak yang masih dengan mudah menelan mentah-mentah berita hoax yang tersebar di internet.
Artikel lain: 5 Trik Tangkal Berita Hoax dan Negatif dan Buat Tampilan Beranda Media Sosial Jadi Lebih Postif
Inilah “potensi” yang dimanfaatkan oleh sebagian oknum, dengan tujuan tentunya untuk mendapatkan uang. Salah satu kisah yang tersebar adalah seorang remaja berusia 16 tahun yang berasal dari kota Veles, di negara Macedonia, ternyata mampu mendapatkan uang sebesar Rp2,1 miliar, hanya dengan membuat serta menyebarkan berita hoax tentang pemilihan presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan nama samaran, Victor, remaja tersebut memaparkan dengan cukup gamblang seperti apa sistem “kerja” yang dilakukan oleh dirinya dan beberapa remaja lain.
Ia mengaku bahwa, pekerjaan membuat berita dan juga menyebarkan berita palsu dikoordinir secara profesional lewat situs besar. Ia bahkan menyebut nama situs Total News sebagai gudangnya berita miring yang ia buat bersama para penulis lain.
Uang Sebagai Tujuan Utama
Ketika ditanya oleh awak media Channel 4, yang melakukan penelusuran, terkait dengan motif utama dibalik usahanya membuat berita hoax, remaja asal kota kecil tersebut mengaku hanya untuk mendapatkan uang. Victor menyampaikan bahwa, tidak sedikit dari rekan remajanya yang ada di kota Veles juga melakukan hal yang sama.
Umumnya mereka bekerja sebagai editor di beberapa #media online yang banyak memuat berita hoax. Sebagai imbalan atas pekerjaannya tersebut, para remaja ini mampu mendapatkan pendapatan hingga 200.000 dolar atau setara dengan Rp2,6 miliar.
Namun ketika ditanya tentang sumber dari uang yang didapatkan, Victor mengaku tidak mengetahui dengan jelas mengenai alur pemberian uang tersebut. Yang pasti, pihak media tempatnya bekerja memberikan sejumlah insentif untuk berapa jumlah artikel yang mereka buat.
Yang tidak kalah menarik ada alasan lain yang disampaikan oleh Victor, tentang mengapa dirinya mau menulis berita palsu seperti itu. Ia mengungkapkan bahwa menulis berita bisa membunuh kebosanan. Ketika banyak remaja seusianya di Velles yang memang hanya menghabiskan waktu di rumah, membuat berita semacam ini bisa menjadi layaknya ladang rekreasi.
“Untuk uang, untuk rekreasi. Tidak banyak yang bisa dilakukan di sini (Veles). Banyak anak-anak tidak keluar (rumah), kami melakukannya karena bosan,” imbuhnya.
Baca juga: Bisnis E-hate ~ Bisnis Menebar Kebencian di Internet, Waspadalah!
Berita Donald Trump Banyak Dicari
Dan khusus untuk berita yang berkaitan dengan pemilu presiden Amerika Serikat, Victor memaparkan bahwa berita hoax seputar Donald Trump lah yang paling banyak menarik minat netizen. Yang mengejutkan, mayoritas dari berita top tersebut merupakan berita palsu yang dibuat dengan tendensi memihak capres dengan gaya eksentrik tersebut.
Namun ketika ditanya apakah dirinya menyesal dengan apa yang telah diperbuat, Victor ternyata juga mempunyai perasaan bersalah. Terlebih ketika banyak sekali warga Amerika Serikat yang mempercayai apa yang ia tulis, secara tidak langsung ini menjadi beban tersendiri bagi dirinya.
Namun karena alasan untuk mendapatkan uang, Victor mengaku tidak akan berhenti melakukan pekerjaan disebut.
Pertanyaannya, seperti apakah industri berita hoax di negeri kita sendiri, apakah sama, atau bahkan menyembunyikan fakta yang lebih mencengangkan? Yang pasti kita-lah sebagai pembaca yang harus lewat cerdas dan dewasa ketika mendapat informasi via dunia maya.
Di Indonesia sendiri saat ini sangat banyak bertebaran website yang memuat berita HOAX. Bijaklah menyikapi berita yang Anda baca di Internet.
0 Response to "Jualan Berita Hoax Pilpres Amerika, Remaja Ini Mampu Kantongi Miliaran Rupiah"
Post a Comment