Menerawang Tren Content Marketing Untuk Tahun 2017 Mendatang
Saat ini penguasaan akan kemampuan konten marketing, menjadi hal yang sangat penting bagi semua pelaku bisnis yang berkecimpung di ranah digital. Bahkan bisa dibilang, content marketing sudah menjadi hal yang lumrah dan dipahami oleh banyak brand besar untuk bisa memenangkan persaingan.
Sebagai contohnya saja, kita bisa melihat banyak sekali brand yang sudah memiliki basis content marketing yang cukup kokoh, salah satunya yang paling sederhana yakni mempunyai blog resmi yang digunakan untuk menyampaikan beragam hal terkait dengan brand bisnis tersebut.
Permasalahannya adalah, ternyata hingga menjelang akhir tahun 2017, masih banyak brand yang belum bisa memanfaatkan potensi dari content marketing dengan maksimal. Salah satu masalah utama yang seringkali ditemui adalah, brand bisnis kurang bisa untuk sabar melihat hasil dari upaya konten marketing yang dilakukan.
Belum juga menemukan formula yang tepat untuk meracik strategi content marketing andalan, mereka sudah terjebak dengan keinginan untuk segera balik modal atas investasi yang telah dikucurkan. Hasilnya bisa ditebak, mereka akan segera berhenti jauh sebelum hasil dari pendekatan content marketing berhasil dicapai.
Artikel lain: 5 Cara Membuat Followers Tertarik Pada Konten Marketing Anda
Lalu bagaimana untuk bisa memaksimalkan strategi content marketing? Jawabnya adalah dengan mengenali beberapa tren yang mungkin akan terjadi di masa depan.
Dan untuk melengkapi upaya strategi content marketing menuju tahun 2017 mendatang, berikut ini adalah beberapa tren yang diperkirakan dapat membantu kita mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Yuk mari kita mulai bersama.
1. Konsumen Mulai Terbiasa Membayar Konten Edukasi
Mungkin akan banyak dari rekan-rekan yang tidak setuju dengan ungkapan di atas. Karena pada kenyataannya, memang banyak sekali dari kita yang lebih menyukai konten gratis dibanding harus mengeluarkan biaya meski dalam jumlah yang sebenarnya relatif tidak terlalu besar.
Intinya, kalau ada yang gratis mengapa harus bayar!
Namun ternyata, ada fakta lain di balik bertebarannya informasi yang sudah begitu massive di dunia maya. Seperti contohnya, ketika kita sedang mencari konten hiburan, seperti film, mungkin kita bisa mendapatkannya secara gratis lewat situ download film atau YouTube.
Namun apakah, kualitasnya cukup baik? Tentu tidak, bahkan mayoritas diantaranya berisi zonk!
Inilah mengapa, ketika volume konten yang beredar secara online sudah begitu banyak, perlahan namun pasti permintaan atas konten yang berkualitas juga semakin meningkat pula.
Seperti yang disebutkan di atas, bahwa yang akan mengalami peningkatan adalah konten yang bersifat edukasi. Konten seperti ini bisa termasuk panduan, tutorial singkat, pelatihan atau mungkin e-book. Yang pasti, kecenderungan konsumen untuk berani membayar lebih, mulai muncul jika dikaitkan dengan alasan kualitas dari informasi tersebut.
Sebagai contoh saja, di Indonesia tren penjualan konten edukasi memang masih berada di dalam tahap perkembangan.
Namun untuk pasar luar negeri, kita bisa melihat beberapa contoh dan tentunya dapat menjadi perbandingan serta inspirasi. Salah satunya yakni ketika seorang blogger populer pendiri dari situs Problogger, Darren Rowse, mengeluarkan seri eBook berjudul “31 Days to Build a Better Blog “, pada kenyataannya ebook ini mampu terjual dalam jumlah yang sangat besar.
Dengan harga $30, Darren menyajikan panduan lengkap dari pengalamannya menghasilkan uang ratusan ribu dolar lewat kepemilikan blog. Yang menarik adalah, ternyata sebenarnya mayoritas dari isi buku tersebut sudah tersedia di blog Problogger. Namun dengan sedikit tambahan informasi serta tips dan trik, nyatanya ebook tersebut masih banyak diminati konsumen.
Contoh lain ada, founder Authority Hacker, Gael Breton, yang mampu menghasilkan pasif income hingga $2.500 per bulan, hanya dengan menjual versi ebook konten situsnya.
Dalam bentuk lain, content marketing yang juga akan diminati adalah bentuk latihan atau kursus online.
Artikel lain: Sadar Potensi Digital Marketing, Martha Tilaar Genjot Konten Kreatif Dan Kerjasama Influencer Online
Contoh yang cukup inspiratif, yakni Brian Harris yang mampu membukukan pendapatan lebih dari 200.000 dolar hanya dalam waktu 10 hari saja. Menariknya, ternyata angka yang ia dapatkan dalam waktu 10 hari tersebut, mampu melebihi pendapatannya selama 3 tahun belakangan mengelola bisnis online.
Trik tambahan dari kisah sukses Brian Harris:
Ketika memasarkan kursus online miliknya, dia bekerja sama dengan seorang influencer online lain untuk menyajikan paket content marketing yang lebih lengkap. Siapa sih yang tidak ingin bonus, terlebih jika bonus tersebut bukan bonus sembarangan karena merupakan karya dari seorang ahli.
Strategi semacam ini, sebenarnya sudah pernah dan cukup banyak diterapkan oleh internet marketer di Indonesia. Namun ketika berbicara tentang kerjasama profesional, mungkin belum terlalu banyak yang memanfaatkan peluang seperti ini (atau mungkin saya yang belum mengetahui).
Kalaupun ada, umumnya ebook bonus tersebut hanya di lampirkan begitu saja, tanpa ada kerjasama langsung dengan si empunya asli ebook tersebut.
Konten Berbayar Terpadu
Beralih dalam konsep yang lebih terpadu, kita juga mengenal cukup banyak situs paid for learn, seperti contohnya di Indonesia RuangGuru atau Quiper. Dalam skala global, ada Udemy.
Nah untuk situs Udemy, potensinya sudah terlihat sangat besar. Menjelang akhir tahun 2016, jumlah pendapatan yang berputar di situs tersebut sudah mencapai jutaan dollar dengan peningkatan yang relatif signifikan.
Ini membuktikan bahwa, sebenarnya semakin banyak konsumen yang mau membayar untuk mendapatkan informasi berkualitas dan mudah diakses serta tentunya mampu menjadi solusi dari masalah yang mereka hadapi. Sebuah data menyebut, bahwa bisnis consulting online merupakan industri dengan masa depan cerah, dan tebak berapa uang yang berputar di industri ini? 415 miliar dollar per tahun!
Studi Kasus:
Dengan memahami penjelasan di atas, kita tentu berfikir bahwa menjual jasa atau informasi yang bersifat edukasi, merupakan salah satu hal yang potensial di tahun 2017. Utamanya bagi para blogger atau internet marketer, yang mempunyai keahlian serta pengetahuan lebih di bidang tertentu, sangat sayang untuk melewatkan potensi ini.
Lalu bagaimana cara memulainya?
Dalam situs Videofruit, milik Brian Harris, dipaparkan bahwa alur untuk membangun pendapatan melalui konten berbayar adalah sebagai berikut ini:
Jadi yang pertama, tariklah perhatian pengguna data pengunjung dengan konten gratis.
Yang kedua, tawarkan konten tambahan dengan syarat bergabung dalam email list (caranya pun relatif mudah)
Yang ketiga, bangun kepercayaan dengan menyediakan konten berkualitas secara berkelanjutan.
Dan yang terakhir, tawarkan produk (ebook) atau layanan (kursus online) dengan kelebihan khusus yang tentunya dapat membantu pengguna.
Jadi dalam alur di atas, hal terpenting yang tidak boleh kita kesampingkan adalah dalam membangun daftar email atau email listing. Meskipun di Indonesia sendiri penggunaan email belum begitu maksimal (masih banyak yang awam menggunakan email), namun, untuk mereka yang memang menjadi target pemasaran content marketing, sebenarnya sudah sangat bounded dengan yang namanya email. Jadi jangan khawatir kan pemikiran bahwa jarang orang mengakses email.
2. Video Online Menjadi Konten Marketing Dengan Perkembangan Tercepat
Ketika kita berbicara tentang sebuah tren di bidang digital marketing, tentu kita tidak bisa melewatkan yang namanya video.
Jika dibandingkan dengan konten yang bersifat tulisan, memang konten tulisan memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya dan yang paling menonjol adalah, lebih mudah untuk dibuat. Selain itu kontak tulisan juga mempunyai pengaruh SEO secara langsung yang tentunya dapat mendatangkan traffic dalam jumlah besar.
Namun berbicara dari sisi yang lain, konten video justru mampu mengungguli semua kelebihan konten tulisan. Sebuah video sangatlah efektif untuk meningkatkan pemahaman konsumen terhadap sebuah produk. Bahkan ketika kita ingin menyampaikan informasi yang kompleks, video bisa menghandle semuanya dengan mudah dan yang pasti lebih menarik bagi pengguna.
Oleh karena itu, banyak disebut video adalah jenis konten terbaik untuk membawakan penjelasan atau konteks tertentu.
Penelitian dari BrightCove menyebut bahwa, video merupakan jenis konten dengan perkembangan terbesar, bahkan, konten video diprediksi akan menguasai lebih dari 70% traffik internet di tahun 2017.
Salah satu alasannya adalah, membaca teks menggunakan perangkat mobile nyatanya lebih mengganggu dan tidak bisa maksimal. Oleh karena itu orang-orang akan lebih memilih untuk mencari konten dalam bentuk video yang lebih mudah “dikonsumsi”.
Baca juga: Tahapan Menyusun Konten Untuk Upaya Mobile Marketing
Mengulik Jenis Content Marketing Video
Konten video mampu menangkap perhatian dari pengguna atau konsumen jauh lebih cepat dari konten berbentuk tulisan. Selain itu, konten dalam bentuk video juga mampu meningkatkan hubungan atau engagement yang baik antara brand dengan konsumen. Tentunya, hasil akhir dari itu semua adalah peningkatan penjualan ataupun loyalitas konsumen.
Bagi yang masih belum yakin tentang dahsyatnya kekuatan video sebagai content marketing potensial di tahun 2017, data lain dirilis dari platform media sosial Facebook yang menyatakan bahwa hingga akhir tahun 2016, konten video yang dirilis melalui platform Facebook telah ditonton jutaan jam perharinya. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat bahwa konten berbentuk video baru diperkenalkan pada awal bulan Januari 2016.
Ketika Facebook sudah mencium besarnya potensi konten video, tak menunggu lama di pertengahan tahun 2016, media sosial besutan Mark Zuckerberg ini mengeluarkan fitur live video.
Dan hasilnya bisa ditebak kembali, semakin banyak pengguna yang betah berlama-lama di Facebook dengan adanya fitur baru tersebut.
Jadi, ketika kita berbicara tentang content marketing, dan Anda memilih jenis video sebagai konten andalan, berikut ini ada beberapa tipe video yang bisa Anda pilih.
1. Konten video tentang apa yang sedang dicari
Dalam hal ini kita bisa merujuk upaya yang dilakukan oleh Pat Flynn, seorang internet marketer yang sukses dengan beragam video web series.
Dia banyak mengulas tentang apa saja yang berguna ketika mengembangkan bisnis online dan juga dunia blogging. Tidak hanya itu, dia juga sering memberikan video question and answer, yang mempermudah para pemirsanya untuk semakin dekat dengan dirinya.
2. Video tentang cerita di balik sebuah brand bisnis.
Jenis video kedua yang bisa dikembangkan sebagai modal content marketing adalah, cerita yang ada di balik perjalanan brand bisnis. Jenis video seperti ini akan terasa lebih personal dan juga otentik karena menyuguhkan perjalanan bisnis yang tentu saja tidak hanya menarik namun memiliki nilai inspiratif.
Contohnya seperti, video About Us dari perusahaan produsen Kamera action GoPro.
Ketika kita mempunyai produk digital dalam bentuk apapun, tentu akan lebih mudah untuk memberikan pemahaman pada konsumen lewat video. Selain itu kita bisa memaparkan fitur apa saja yang ada pada layanan kita tentunya jangan lupa dibumbui dengan tampilan yang menarik, menarik disini bisa berarti lucu atau inspiratif, atau gabungan keduanya.
Contoh video dari Ustraa:
Ketika kita memilih video sebagai sarana content marketing, YouTube adalah tempat yang terbaik untuk mendistribusikan konten kita. Selain memberikan kemudahan untuk diakses oleh target konsumen yang luas, YouTube juga memberikan beragam fitur canggih di dalamnya.
Pertanyaan terkadang muncul, kita tidak yakin untuk membuat sebuah video yang benar-benar berkualitas. Oke tidak apa-apa, cara yang termudah adalah kembali melihat konten di blog yang telah kita buat.
Kita tinggal mengubah konten dalam bentuk tulisan tersebut menjadi video. Tidak bisa merekam sendiri? Kita tinggal memberi tampilan layaknya slide show. Tutorialnya pun, sudah cukup banyak bertebaran di internet. Be active ya :)
Salah satu contoh, seperti yang dilakukan oleh situs Enterpreneur.com. Daripada membuat konten video dengan materi baru, mereka kemudian mengubah konten yang sudah ada menjadi bentuk video. Dan ternyata hal tersebut berhasil dengan cukup baik, bisa dilihat pada channel YouTubenya. @EntrepreneurOnline
3. Pertimbangkan Beriklan Untuk Content Marketing Anda
Untuk membuat sebuah strategi konten marketing yang sukses, ada kalanya kita membutuhkan biaya tersendiri. Dan mengenai jumlahnya, terkadang juga tidaklah sedikit.
Terutama untuk masa awal pengembangan, kita memerlukan sokongan dana untuk berbagai keperluan. Bahkan dalam skala yang kecil, content marketing tetap membutuhkan biaya.
Seperti yang telah disampaikan jauh di atas, terkadang yang menjadi masalah dari para pemasar online adalah, mereka tidak bisa sabar menunggu hasil dari strategi content marketingnya. Padahal, studi yang dilakukan oleh internet marketer sukses Neil Patel, mengungkap bahwa butuh waktu sekitar 6 bulan, hingga kita bisa melihat hasil dari upaya content marketing.
Alasan terbesar mengapa para internet marketer mengalami kegagalan adalah (terutama yang berfikir bahwa internet marketing bisa dijalankan tanpa modal sama sekali) adalah adanya kemungkinan mendapat traffic dari mesin pencari secara mudah.
Apakah itu tidak mungkin sama sekali? Mungkin saja, namun dalam kenyataannya akan selalu ada biaya yang dikeluarkan. Dan, terkadang sesuatu yang di bangun secara perlahan dan bertahap, akan menghasilkan pondasi yang lebih kokoh, termasuk juga dalam konten marketing.
Media Sosial Sudah Terlalu Jenuh
Kembali lagi membahas tentang mereka yang berupaya untuk mendapatkan hasil besar tanpa modal sama sekali, umumnya mencoba menjalankan content marketing melalui media sosial.
Dan faktanya, penelitian dari MarketingProf mencatat bahwa, saat ini lebih dari 87% content marketing dilakukan melalui platform media sosial.
Inilah sebab mengapa kemudian banyak ahli yang menyebut bahwa media sosial saat ini sudah begitu sesak dan jenuh oleh pemasar online. Dampaknya, kita akan semakin sulit untuk mendapatkan perhatian dari konsumen.
Sebagai contoh masih dalam penelitian yang sama, di Amerika dalam satu niche yang sangat spesifik yakni “buy flat shoes online” terdapat persaingan lebih dari 3000 brand. Ini belum termasuk, mereka yang memasarkan dalam jumlah kecil atau menjual secara pribadi.
Melihat kenyataan tersebut, tentu akan semakin sulit untuk mendapat pasokan traffic yang berkualitas dari Facebook.
Di sisi lain, masih banyak pemilik bisnis kecil yang merasa enggan untuk mengeluarkan biaya demi mempromosikan konten yang mereka miliki.
Lalu bagaimana solusinya?
Tentu tidak semua pemilik bisnis bisa menjalankan program promosi maupun memperkenalkan content marketing dengan biaya yang besar. Inilah alasan mengapa kita harus memperbanyak pengetahuan dengan membaca ulasan serta tips dan trik yang banyak dibagikan oleh internet marketer lain.
Beberapa situs yang bisa menjadi rekomendasi mengenai cara beriklan yang efektif antara lain, Quicksprout, Backlinko serta Problogger. Semua situs tersebut memang menggunakan bahasa Inggris, karena untuk ulasan yang berbahasa Indonesia dan bisa diakses secara gratis, terbilang masih belum cukup dalam. Atau, bisa juga mengikuti pelatihan yang juga sudah banyak di tawarkan.
Baca juga: Resep Sukses Digital Marketing, Selalu Berikan Konten Berkualitas!
4. Content Marketing Membutuhkan Dukungan Data
Banyak sekali internet marketer dunia yang menyarankan ketika kita membuat upaya content marketing, kita harus memberikan tambahan dukungan data di dalamnya.
Seperti yang diakui oleh marketer tingkat dunia, Neil Patel dalam situsnya, dipaparkan bagaimana penambahan data ke dalam sebuah konten, mampu meningkatkan kepercayaan pembaca yang akhirnya berimbas pada efektivitas dari strategi konten marketing yang dijalankan.
Neil juga menyebut bahwa, dalam beberapa waktu ke depan posting yang dilengkapi dengan data akan menjadi template wajib untuk bisa menarik minat pembaca.
Selain itu, prediksi berikutnya dari Neil adalah, akan semakin banyak alternatif untuk mencari data pendukung konten. Terutama bagi para blogger yang tentu harus gemar memperkaya data yang dimiliki.
Alasan mengapa para blogger wajib memperkaya pengetahuan dengan data adalah, ketika para blogger tersebut mengeluarkan sebuah statemen atau pendapat terkait apa yang mereka lakukan atau strategi yang mereka coba, tentunya dukungan data akan semakin memperkuat akurasi dari pernyataan tersebut.
Profesional Di Bidang Data
Dalam tahapan yang lebih tinggi, tren content marketing bakal memunculkan mereka yang ahli dan bergerak secara profesional di bidang data mining atau pengambilan data.
Mereka yang bisa mengumpulkan data dengan baik tadi rangkum menjadi sebuah content yang lengkap plus menarik, maka merekalah yang akan memenangkan persaingan.
Sebagai contoh, kita bisa merujuk pada posting PanduanIM yang sangat sering memberi tambahan data untuk memperkuat statemen yang ada. Inilah bentuk dari content marketing di tahun-tahun mendatang.
Itulah beberapa prediksi tren content marketing yang bisa kita terapkan di tahun 2017. Untuk mempermudah diri, jangan memaksa menjalankan semua prediksi tren tersebut. Lebih baik jika kita memilih mana yang sekiranya jauh lebih mungkin untuk dilakukan.
Karena jika kita yakin dengan apa yang kita lakukan, tentu hasilnya akan jauh lebih maksimal. So, last but not least, jalankan upaya Anda mulai dari sekarang!
0 Response to "Menerawang Tren Content Marketing Untuk Tahun 2017 Mendatang"
Post a Comment